“Hai orang-orang yg beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu betakwa.” . Dalam Alquran tujuan puasa disebut secara eksplisit yaitu utk menciptakan manusia bertakwa. Manusia bertakwa sesungguhnya adl manusia yg memiliki kesadaran ketuhanan yg amat tinggi. Kesadaran ketuhanan adl kesadaran seseorang bahwa Allah Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa menyertai dan mengawasi hidupnya sehingga Allah bukan hanya Maha Hadir tetapi juga Maha Dekat . Kesadaran ketuhanan adl pangkal kebaikan dan pangkal moralitas. Tanpa kesadaran ketuhanan tidak akan pernah ada takwa atau ketakwaan. Dalam suatu hadis nabi pernah menerangkan bahwa seseorang tidak akan mencuri korupsi berzina atau melakukan tindak kejahatan lainnya manakala ia beriman dalam arti ingat kepada Allah . Ini mengandung arti bahwa perbuatan dosa timbul dan terjadi krn kelalaian dan kealpaan manusia dari mengingat Allah SWT. Ibadah puasa yg kita lakukan sesungguhnya berfungsi utk mempertajam dan meningkatkan kesadaran ketuhanan itu yg diharapkan dapat menjadi dasar dan landasan terbentuknya nilai takwa. Kesadaran ini sangat menonjol pada orang yg berpuasa. Itu sebabnya orang yg berpuasa tetap menahan lapar dan haus meski baginya terbuka kesempatan yg seluas-luasnya utk berbuka tanpa ada seorang pun yg mengetahuinya. Hal demikian tidak dilakukan krn ia menyadari sepenuhnya bahwa Allah Maha Mengetahui dan hadir dalam dirinya. Inilah kesadaran ketuhanan dan inilah sesungguhnya takwa. Menurut sebagian ulama hadis nabi yg menyatakan “al-shawm-u li wa ana ajzi bih-i” bukan berarti puasa itu milik-Ku dan Aku akan membalasnya tetapi lbh bermakna bahwa puasa itu utk meningkatkan kesadaranmu kepada-Ku dan Aku akan membalasnya. Interpretasi ini lbh memperlihatkan hubungan puasa dgn kesadaran ketuhanan tersebut. Dalam bahasa Alquran kesadaran ketuhanan itu disebut rabbaniyyah atau rabbaniyyun. Kata rabbaniyyun menunjuk hasil penelitian Muhammad Fu’ad Abdul Baqi diulang sebanyak tiga kali. Di antaranya tersebut dalam ayat ini “Hendaklah kamu menjadi orang rabbani krn kamu selalu mengajarkan alkitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya.” .
Oleh A. Ilyas Ismail
No comments:
Post a Comment