Laman

Sunday 26 December 2010

Sifat-Sifat Wanita yg paling tidak di sukai oleh siapun ...

ANAANAH

Yaitu wanita yang selalu mengeluh dan mengadu serta kepalanya berbalut setiap saat. Menikahi wanita yang membuat-buat atau pura-pura sakit ini tidaklah baik.



MANAANAH

Yaitu wanita yang senantiasa menyebut-nyebut pemberiannya kepada suaminya hingga ia berkata ." Aku telah melakukan untukmu begini, begitu, begini dan begini ."



HADAAQAH

Yaitu wanita yang selalu menginginkan apa yang dilihatnya sehingga ia membebani suaminya untuk membelinya. Setiap kali mengujungi temannya dan melihat sesuatu yang dimilikinya ia tertarik dan ingin membelinya.



HANAANAH

Yaitu istri yang terlalu sayang dengan suami sebelumnya atau kepada anak-anak dari suami pertamanya atau selalu rindu kepada rumah keluarganya. Wanita begini lebih baik dijauhi.



BARAAQAH

Mengandung dua makna. wanita yang diwaktu siang ia bersolek dan menghias wajahnya agar nampak cantik berkilau, atau wanita yang sering suka marah karena makanan.



SYADAAQAH

Yaitu wanita yang banyak berbicara.





Dikisahkan dari Sa'ih Al-Azdi bahwasanya ada seorang yang memberinya nasehat demikian. " Janganlah menikahi wanita yang memiliki empat tipe berikut :



MUKHTALI'AH

Yaitu wanita yang suka menuntut 'khulu' yaitu cerai dengan harta yang dibayarkan oleh pihak istri atau mahar yang duikembalikan kepada suami tanpa sebab.



MUBARIYAH

Yaitu wanita yang sombong dan membanggakan faktr-faktor dunia.



'AAHIRAH

Yaitu wanita yang memiliki kekasih lain.



NAASYIZ

Yaitu wanita yang mendominasi suaminya, baik perkataan maupun perbuatannya.





Selain yang tersebut diatas, berikut ini masih ada tambahan kriteria wanita yang Tidak baik untuk dinikahi.



MAL'UUNAH

Yaitu wanita yang dilaknat oleh Rasulullah saw dan kita disuruh melaknatnya karena Tabarruj nya [berdandan ala jahiliyah] dan perbuatannya yang menyebarkan fitnah diantara manusia serta tidak taat kepada Allah dan suaminya.



FARIK

Yaitu wanita yang selalu marah pada suaminya



WARHAA'

Yaitu yang dungu.





Sahabat fillah, semoga tulisan ini bisa menjadi bahan intropeksi kedalam diri kita, apakah kita mempunyai salah satu sifat buruk diatas? atau malah bukan cuma satu tapi beberapa?



Yuuk kita perbaiki kualitas diri kita, dengan segala cara agar kita bisa menghilangkan sifat-sfat tidak baik diatas, sehingga bisa menjadi wanita muslimah sejati, berahlak mulia, berhati bersih, istiqomah dan tentunya akan lebih di sayang Allah, disayang suami, ibu/bapak/teman/anak dll, dsb..



Semoga kita bisa menjadi wanita muslimah terbaik, baik di keluarga kita, lingkungan kita, dan insya Allah negara Kita, amiin.., dan Insya Allah bahagia dunia Akhirat akan kita dapatkan., Amiin..

Tuesday 21 December 2010

Kaum feminis bilang susah jadi wanita....

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan di bawah ini:
1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.
2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapi tidak sebaliknya.
3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.
4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.
5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung Dan melahirkan anak.
6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat pada isterinya. 7. Talak terletak di tangan suami Dan bukan isteri.
8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid Dan nifas yang tak Ada pada lelaki. Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk MEMERDEKAKAN WANITA .

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?
1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga Dan dibelai serta disimpan ditempat yang teraman Dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak Akan dibiar terserak bukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.
2. Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taat kepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?
3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukah harta itu menjadi milik pribadinya Dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya, sementara apabila lelaki menerima warisan,IA perlu/wajib juga menggunakan hartanya untuk isteri Dan anak-anak.
4. Wanita perlu bersusah payah mengandung Dan melahirkan anak,tetapi tahukah bahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat Dan seluruh makhluk ALLAH di muka bumi ini, Dan tahukah jika ia mati karena melahirkan adalah syahid Dan surga menantinya.
5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggungjawabkan terhadap! 4 wanita, yaitu : Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya. Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 orang lelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.
6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang mana saja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu:sembahyang 5 waktu, puasa di bulan Ramadhan, taat kepada suaminya Dan menjaga kehormatannya.
7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jika taat akan suaminya, serta menunaikan tanggungjawabnya kepada ALLAH, maka ia akan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihad fisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.
Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita Ingat firman Nya, bahwa mereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tunduk kepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi Ala western) Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, maka sudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya / peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segala peraturan/hukum buatan manusia. Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimana Rasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik selalu (gently) terhadap isterimu. Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anak perempuan, mampu menjaga Dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, maka surga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda). Berbahagialah wahai para muslimah. Jangan risau hanya untuk apresiasi absurd Dan semu di dunia ini. Tunaikan Dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surga menantimu

Thursday 16 December 2010

Hakikat Wanita Sholehah

WANITA SHALIHAH… Jika kita mendengar dua kata ini, yang terbayang di benak kita adalah seorang wanita berkerudung, menggunakan jubah panjang sampai ujung kaki, bahkan yang menutup mukanya hingga yang terlihat hanyalah dua pasang mata. Apakah itu yang dikatakan wanita shalihah?? Seperti apakah kriteria wanita shalihah menurut agama Islam?

Jika kita menelaah kembali sejarah wanita sebelum Islam, dimana kedudukan wanita sangat tidak berharga, bahkan sebuah keluarga dianggap hina jika melahirkan seorang bayi wanita. Pada masa itu wanita sama halnya seperti binatang yang menjijikan. Seorang ayah boleh menjual belikan anak perempuannya, mengubur hidup-hidup anaknya dan yang lebih keji lagi para suami rela membagi istrinya dengan teman-temannya. Bisa kita bayangkan jika Islam tidak datang pada masa itu dan kebiasaan itu masih terjadi pada massa sekarang??

Pernyataan di atas sedikit menggambarkan kita bagaimana Islam menjaga, bahkan menaikkan harkat dan martabat wanita. Di dalam al-Qur’an sangat jelas diungkapkan beberapa kriteria wanita shalihah menurut kacamata Islam yang artinya: “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. 30:21)

Jika kita pelajari makna ayat di atas, kita akan memahami bahwasanya keberadaan kaum wanita memiliki pengaruh dan manfaat yang sangat besar terhadap kaum pria. Yang mana diantara mereka terbentuk suatu timbal balik yang saling melengkapi satu sama lain. Maka, sangat tidak benar yang dikatakan bangsa-bangsa Jahily (sebelum datang Islam) bahwa keberadaan kaum wanita merupakan suatu musibah yang akan mendatangkan bencana. Karena secara akal sehat, tidak akan terlahir seorang pria tanpa adanya wanita. Karena setiap bayi yang terlahir ke dunia ini adalah berasal dari rahim yang dimiliki seorang ibu. Namun, bukan berarti dengan jasanya kaum wanita yang melahirkan, lantas ia selalu tergolong wanita shalihah. Melainkan, wanita shalihah yang tergolong dalam kategori Islam adalah wanita yang mampu memposisikan dirinya menjadi tiga karakter, yaitu: menjadi seorang ibu, istri dan sahabat.

Taat kepada Allah swt.

Taat kepada Allah merupakan hal yang sangat urgen yang harus dimiliki wanita shalihah. Karena kecantikan hakiki seorang wanita dapat dilihat dari ketaatannya kepada Allah swt. Ketaatan kepada Allah dapat berupa keimanan dan mewujudkan keyakinannya dari segala tingkah lakunya, diantaranya: taat terhadap semua aturan yang Dia tetapkan, segera menyadari kekhilafannya dengan bertaubat, rajin beribadah, berpuasa sunah dan senantiasa menelaahh ilmu-ilmu agama agar keimanannya selalu bertambah setiap saat.. Inilah cakupan yang amat menyeluruh dari kepribadian wanita shalihah.

Namun, hukum Allah yang kerap kali dilanggar oleh kaum wanita pada zaman ini adalah dalam hal berbusana. Islam telah mengatur etika seluruh ritual kehidupan manusia dari etka beribadah sampai etika berpakaian. Sebagaiman sabda Rasulullah saw.: ”Kaum wanita yang berpakaian tetapi seperti telanjang, meliuk-liukan badannya dan rambutnya disasak, mereka tidak akan masuk surga, juga tidak akan mencium baunya. Padahal bau surga itu dapat tercium dari jarak amat jauh”. (HR. Muslim).

Taat kepada Suami

Wanita yang mampu memelihara rahasia dan harta suaminya tergolong sebagai wanita shalihah. Karena itu Allah mewajibkan kepada suami untuk memperlakukannya dengan baik dan penuh kasih sayang..

Rasulullah saw. bersabda: ”Jika seorang istri itu telah menunaikan shalat lima waktu, puasa di bulan Ramadhan, menjaga kehormatannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dipersilahkan kepadanya memasuki surga dari pintu mana pun yang ia suka”. (HR. Ibnu Hibban, al-Bazzar, Ahmad dan Thabrani. Dan dibenarkan oleh Albani).

Sebaliknya durhaka kepada suami akan mendatangkan bencana dari Allah. Baik bencana yang disampaikan melalui perantara malaikat maupun manusia. Diantara sikap taat para istri kepada para suami, adalah meminta izin kepada suami jika hendak keluar rumah, tidak meminta bercerai tanpa alasan yang dibenarkan agama, menjaga sopan santun dan kehormatan saat keluar rumah, tidak mengeraskan suara melebihi suami, tidak membantah suaminya dalam kebenaran, dan tidak menerima tamu yang dibenci suaminya ke dalam rumah, apalagi bermesraan dengan lelaki lain.

Lemah Lembut dan Pemalu.

Malu merupakan sebagian dari iman. Diriwayatkan pada sebuah hadits Arba’in Nawawy : “Jika kamu tidak malu, maka lakukanlah apa yang ingin kamu lakukan”. Wanita yang memiliki sifat malu akan selalu mempertimbangkan semua yang akan ia lakukan. Ia senantiasa berfikir dampak dari setiap tingkah lakunya. Hal ini ia lakukan untuk menjaga dan memelihara dirinya dari fitnah dan perbuatan keji. Bahkan sifat sopan dan pemalu ini dijadikan sebagai daya tarik pada bidadari, sebagaimana disebutkan dalam al-Qur’an pada penggalan ayat yang artinya: Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya… (QS. Ar-Rahman :55:56)

Rasulullah saw. Bersabda :”Dunia ini perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR Muslim). Kata perhiasan terkait dengan makna keindahan. Wanita shalihah senantiasa menjaga daya tarik dirinya bagi suaminya. Wanita yang senantiasa menjaga keindahan digambarkan dalam al-Qur’an yang artinya: Dan (di dalam surga itu) terdapat bidadari-bidadari yang bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik. (QS. Al-Waqi’ah:22-23)

Sebaik-baik seorang istri adalah yang jika suami memandangnya, ia memberikan kebahagiaan. Jika suami menyuruhnya, ia mentaatinya. Dan jika sang suami pergi, ia menjaga dirinya dan hartanya. Istri shalihah senantiasa menyenangkan hati suaminya dan menjaga suasana cinta dan kasih sayang tetap bersemi dalam keluarga. Sesuai sabda Rasulullah saw.: “Sesungguhnya apabila seorang suami menatap istrinya dan istrinya membalas pandangan (dengan penuh cinta kasih), maka Allah menatap mereka dengan pandangan kasih sayang. Dan jika sang suami membelai tangan istrinya, maka dosa mereka jatuh berguguran di sela-sela jari tangan mereka”.

Wanita shalihah ibarat sekuntum mawar yang datang dari surga, anggun di balik perisai ketegasan, cantik dalam balutan malu, berbinar dalam tunduknya pandangan mata. Ia lembut sekaligus tangguh, ia mempesona meski tak tersentuh, ia serahkan jiwa raga kepada Rabb-nya.

Wanita Shalihah memiliki hati seperti embun yang merunduk tawadhu' di pucuk2 daun. Seperti karang berdiri tegar yang disirami air hujan. Memiliki iman seperti bintang, terang benderang menerangi kehidupan.

Keutamaa berpuasa pada 10 Muharram

Bulan Haji (Dzul-hijjah) telah meninggalkan kita sedangkan bulan Muharram atau permulaan tahun baru islam (Hijriyah) telah menjumpai kita kaum muslimin, Layaknya kaum muslimin menyambut bulan yang berkah ini lebih meriah dari pada tahun baru Masehi dikarnakan sangat besar fadhilah atau keutamaannya, terutama pada 10 Muharram (Asyura'), sebab, dewasa ini kesadaran kaum muslimin untuk memperingati tahun baru islam belum optimal bahkan seringkali dilupakan orang, sehingga ketika bertepatan dengan tahun baru islam dilewati begitu saja.
Menyambut dengan meriah bukan dengan menyalakan kembang api atau pesta sebagaimana menyambut tahun baru masehi, tapi dengan amalan-amalan yang mampu menambah keimanan dan kedekatan kita kepada Allah Swt

Sejarah Tahun Baru Islam

Pola penghitungan bulan dan tahun dalam Islam dibuktikan dengan adanya perintah Rasulullah Saw. kepada shahabatnya untuk melihat hilal dalam menentukan bulan Ramadlan dan Syawal. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, beliau mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila kalian melihatnya (hilal) maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya maka berbukalah. Namun bila mendung menghalangi kalian, perkiraan baginya” (Mutafaqun 'alaih)

Sedangkan awal penentuan tahun Islami, dimulai pada jaman khalifah Umar bin Khattab R.a beliau mengumpulkan para ahli ilmu untuk membicarakan darimana dimulainya tahun Islami. Hal ini diperkirakan pada 16 H atau 17 H. sempat muncul berbagai pendapat, di antaranya: 1) Dihitung dari kelahiran Rasulullah. 2) Dihitung dari kematian beliau. 3) Dihitung dari hijrahnya beliau. 4) Dihitung sejak kerasulan beliau.

Pendapat-pendapat itu kemudian disimpulkan dan diputuskan oleh khalifah Umar bin Alkhatab bahwa dimulainya perhitungan tahun Islami adalah dari hijrahnya Rasulullah SAW karena sejak disyariatkannya hijrah, Allah Ta`ala memilah antara yang haq dan yang bathil. Pada waktu itu pula awal pendirian negara Islam

Perdebatan kembali muncul, setelah ditentukannya awal perhitungan tahun Islam. Yaitu untuk menentukan bulan apa yang dipakai sebagai pemula tahun baru, lalu ada yang mengusulkan diantaranya bulan Rabiul awwal karena diwaktu itu dimulainya perintah hijrah dari Makkah ke Madinah, ada juga yang mengusulkan bulan Ramadlan karena bulan itu diturunkannya Al-Qur'an.

Perdebatan kemudian berakhir setelah sebagian besar dari kalangan shahabat seperti Umar R.a, Utsman R.a dan Ali R.a sepakat bahwa tahun baru Islami dimulai dari bulan Muharram. Kenapa? Alasannya pada bulan itu banyak hal-hal atau aktifitas yang diharamkan di antaranya tidak boleh mengadakan peperangan. Kecuali dalam keadaan diserang maka diperbolehkan melawannya.

Berdasarkan kalender yang menyebar tertulis istilah Muharram ini dengan As-syura. Darimanakah kata ini diambil? Ada banyak pendapat, sebagian besar berpendapat kata Asyura berasal dari kata Asyir yang artinya kesepuluh (hari kesepuluh di bulan Muharram).


Keutamaan bulan Muharram (Suro)

Di antara keutamaannya penulis akan kutipkan beberapa hadits nabi Saw.

> Diriwayatkan dari Abu Hurairah R.a berkata: Rasulullah Saw. Bersabda: “Seutama utama berpuasa setelah puasa bulan Ramadhan ialah puasa bulan Muharram (Asyura) – yaitu 10 Muharram - dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu adalah shalat malam”. (Shahih Muslim)

> Diriwayatkan dari Abu Qatadah Al-Anshary R.a berkata: Rasulallah Saw ditanya tentang puasa hari Arafah, jawab nabi Saw “Dapat menghapus dosa tahun lalu dan dosa yang akan datang” kemudian nabi Saw. Ditanya pula tentang puasa hari Asyura. Jawab nabi Saw. “Dapat menghapus dosa tahun yang lalu”. (Shahih Muslim)

> Dari Ibnu Abbas R.a berkata: Ketika nabi Saw tiba di Madinah nabi melihat orang yahudi berpuasa pada hari Asyura', nabi bertanya “Hari apa ini ?”. Jawab mereka “Hari ini adalah hari yang baik, Pada hari ini Allah melepaskan bani Israil dari musuh mereka, karena itu nabi musa berpuasa karenanya”. Sabda nabi Saw: “Aku lebih berhak dari pada kamu dengan Musa”. Oleh karena itu nabi berpuasa dan menyuruh orang lain berpuasa pada hari Asyura'. (Shahih Bukhari)

> Dari Aisyah R.h berkata: “biasanya orang Quraisy pada masa jahiliah berpuasa pada hari Asyura'' dan nabi Saw. Pun berpuasa, ketika baginda nabi di Madinah, Baginda juga berpuasa pada hari Asyura' dan menyuruh orang lain berpuasa juga”. (Shahih Muslim)

Penjelasan:

Adapun tentang perselisihan para ulama tentang kapan afdhal berpuasa hari Asyura apakah pada hari 10 tersebut atau sebelum dan sesudahya yaitu hari 9 dan 11, sebagian ulama seperti Ibnul qayim dan yang selain beliau menyebutkan bahwa puasa Asyura terbagi menjadi tiga keadaan :

1.Berpuasa pada hari ‘Asyura (10 Muharram) dan Tasu’ah (9 Muharram), ini yang paling afdhal.
2.Berpuasa pada hari ‘Asyura dan tanggal 11 Muharram, ini kurang pahalanya daripada yang pertama.*
*[Ini hadits dhaif yang didhaifkan Syeikh Albany]
3.Berpuasa pada hari ‘Asyura saja, sebagian ulama memakruhkannya karena Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan untuk menyelisihi Yahudi, namun sebagian ulama yang lain memberi keringanan (tidak menganggapnya makruh)
Diantara pendapat yang paling mendekati kebenaran adalah pendapat pertama yang menyatakan disyariatkannya puasa di bulan Muharram di hari yang kesembilan dan kesepuluh. Pendapat ini yang dianut kebanyakan para ulama, seperti: Imam Syafi,Imam Ahmad, Ishaq bin Rahawaih dan lain-lain dari selain mereka. Hal ini berdasarkan pemaduan hadits-hadits yang dlahirnya Rasulullah melakukan puasa di hari kesepuluh sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas, Abu Hurairah dan Abu Qatadah serta pernyataan Aisyah R.h
Demikian tulisan ini penulis sajikan, Semoga Allah SWT memberikan karunia dan rahmat kepada kita sehingga tergolong sebagai orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Wallahu 'Alam.

Thursday 9 December 2010

Rahasia di Balik CD n' BRA Wanita

Kekuatan Sejati Seorang Wanita

Dalam hidup ini, Allah telah menciptakan alam seisinya dengan sangat sempurna. Semua dirancang dan dikendalikan sesuai dengan tata hukum Sang Pencipta, yaitu Allah SWT. Penciptaannya berupa keteraturan yang terancang. Bukti dari semua itu adalah diciptakannya segala sesuatu dengan berpasang pasangan.

Allah menciptakan semua berpasang pasangan. Ada baik dan buruk, panjang pendek, tinggi rendah, jauh dekat, dan pria wanita. Semua itu merupakan bukti kesempurnaan. Perbedaan tersebut bukanlah hal untuk membedakan. Perbedaan itu tidak sekedar permainan kata kata belaka. Tapi sebuah hal yang harus difahami. Karena dengan perbedaan itulah segala kebaikan muncul.

Semuannya mempunyai kekuatan yang dahsyat. Pria dan wanita. Tidak sekedar perbedaan kata. Keberadaan keduannya sangat menentukan perkembangan dunia ini. Khususnya wanita. Sosok yang penuh dengan kelembutan dan kasih sayang ini mempunyai potensi dan kekuatan yang begitu besar.

Selama ini keberadaan wanita sangat dikesampingkan sekali. Geraknya tidak pernah dijadikan perhatian. Tapi ketika semua orang mengetahui potensi besarnya, wanita merupan pusat hal yang diperhatikan.

Wanita tidak lain merupakan agen perubah utama. Wanita mempunyai peran penting dalam perubahan dan kemajuan suatu bangsa. Hal ini bertolak belakang dengan berbagai hal yang pernah diperbincangkan.

Di zaman Jahiliyah Arab, mempunyai anak seorang wanita merupakan aib terbesar. Dan untuk menutupinya, sebagian besar seorang bapak akan membunuh hidup hidup anak wanitanya. Tidak terkecuali di kalangan kerajaan. Wanita dipandang sebagai sosok yang nantinya tidak bisa meneruskan tampu kekuasaan kerajaan. Makanya banyak sekali wanita diragukan.

Atau jika dilihat dari segi negatif lain, wanita merupan pemeran utama dalam kerusakan suatu bangsa. Hal ini dilihat dari berbagai cerita yang menggambarkan kekalahan Caesar karena dia tergoda dengan cleopatra. Dan masih banyak lagi cerita dan sample yang lain.

Tapi tidak jika kita melihat dari segi yang sangat realitas. Sebagaimana tadi di atas, wanita merupakan agen yang sangat berperan sekali dalam kemajuan bangsa. Mengapa hal ini bisa terjadi.

Sejenak renungkan, mengapa wanita bisa menjadi ujung tombak dari perubahan. Ya…. Wanita secara langsung atau tidak langsung nantinya adalah seorang ibu. Kehadiran seorang ibu merupakan sebuah syarat mutlak bagi seorang anak.

Peran sebagai ibu inilah yang memposisikan diri wanita sebagai juru perubah. Ibu merupakan media untuk belajar pertama kali bagi sang anak. Setuju atau tidak, seorang bayi pertama kali belajar adalah dengan ibu. Ibu inilah orang pertama kali yang memberikan ilmu yang begitu berharga bagi anak.

Pelajaran pertama adalah tentang ilmu mana yang baik dan buruk. Sebagai madrasah dan sekolah pertama untuk anaknya. Ibu akan mengajarkan mana yang baik dan buruk. Selanjutnya ibu akan mengajarkan berbagai nilai nilai yang sangat berharga. Dari nilai sosial, cultural, agama, dan nilai ilmu pengetahuan yang lain. Dengan berjalannya sebagai madrasah pertama kali inilah, ibu tampil menjadi sosok yang sangat berpengaruh sekali dalam pembentukan generasi masa depan.

Inilah kekuatan utama yang dimiliki seorang ibu. Selama ini kita hanya ribut memperdebatkan tentang hak hak asasi. Hak tentang keterbukaan peran wanita dalam peranan publik. Kita sangat jarang sekali memperbincangkan bagaimana seorang wanita menjadi ibu yang bisa melahirkan sebuah generasi tangguh di masa depan.

Dibalik Ketegaran Seorang Wanita

“Sesungguhnya Allah Telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat“. (Al-Mujadilah: 1)

Ayat diatas yang mengawali surah Al-Mujadilah yang berarti wanita yang mengajukan gugatan dapat dibaca dari dua sudut pandang; sisi keperihan hati seorang isteri atau sisi ketegaran serta keberaniannya menghadapi perilaku suami. Surah ini termasuk surah yang unik dilihat dari segi pemaparan hukum zihar yang diawali dengan pengungkapan sebab turun dan peristiwa yang melatarbelakangi berlakunya hukum hakam seputar zihar. Ibnu Asyur menyimpulkan, diantara keunikan surah ini bahwa hukum zihar yang menjadi fokus surah ini jutru diawali dengan menyebutkan sebab turunnya terlebih dahulu untuk menunjukkan perhatian yang besar kepada wanita yang menjadi subjek dalam peristiwa zihar pertama dalam Islam yang mengadukan permasalahannya dan menuntut hak dan keadilan atas perilaku suaminya yang cenderung mengabaikan dirinya dan anak-anaknya setelah sekian lama mengecapi kehidupan rumah tangga.

Senada dengan Ibnu Asyur, Sayyid Quthb mengagumi permulaan surah ini dengan menyatakan bahwa surah ini diawali dengan sebuah gambaran yang unik dalam sejarah kemanusiaan. Gambaran yang konkrit tentang wujudnya pertalian dan hubungan yang kuat dan tidak terputus antara langit dan bumi. Keterlibatan langit dengan kejadian sehari-hari di bumi meskipun terhadap sebuah keluarga kecil yang tidak memiliki keistimewaan apapun. Semata-mata untuk menetapkan hukum Allah demi keadilan yang berlaku untuk hambaNya. Demikian Allah akan senantiasa hadir mengawasi dan memperhatikan kebutuhan dan tuntutan hambaNya. Sesaatpun Allah tidak akan pernah lalai akan keadaan hambaNya, siapapun tanpa terkecuali seperti yang terjadi pada seorang wanita tua yang menyampaikan keperihan hatinya dan menuntut hak seorang istri atas perlakuan suaminya yang tidak mengormati haknya.

‘Tujadilu’ yang menjadi kata kunci ayat diatas bisa difahami dengan dua pengertian menurut mufassir Zamakhsyari, yaitu dalam arti ‘tastaghitsu’ meminta pertolongan dan dalam arti ‘tastarhimu’ yaitu memohon kasih sayang Allah swt. Pada kedua makna bahasa ini tercermin maksud pengaduan wanita tua tersebut kepada Allah. Ia meminta pertolongan sekaligus memohon kasih sayang Allah agar permasalahan yang dihadapinya yang merungsingkan fikiran dan mengganggu keharmonisan rumah tangganya segera mendapatkan jawaban yang tuntas langsung dari Yang Maha Bijaksana. Disini terekam keberanian dan ketegaran seorang wanita dalam menghadapi persoalan internal rumah tangganya. Seorang isteri memang dituntut memiliki kesabaran ekstra disamping tidak mudah patah semangat dalam menghadapi apapun persoalan rumah tangga yang menjadi sunnah dan romantika kehidupan keluarga.

Allah swt mengabadikan kisah ketegaran dan keberanian seorang wanita justru di awal surah yang mengawali juz ke 28 agar mudah ditemukan. Dalam banyak riwayat disebutkan bahwa wanita itu bernama Khaulah binti Tsa´labah yang telah diperlakukan secara ‘zihar’ oleh suaminya Aus ibn Shamit, yaitu dengan mengatakan kepada isterinya: “Kamu bagiku seperti punggung ibuku” dengan maksud dia tidak boleh dan tidak akan menggauli isterinya kembali, sebagaimana ia tidak boleh menggauli ibunya. Menurut adat Jahiliyah saat itu, ungkapan zihar secara hukum sama dengan mentalak isteri. Maka Khaulah mengajukan gugatan kepada Rasulullah s.a.w seraya meminta kepastian hukum tentang perilaku suaminya tersebut. Rasulullah menjawab bahwa dalam hal persoalan ini belum ada keputusan dari Allah swt sehingga Rasulullah mengatakan: “Engkau telah diharamkan bersetubuh dengan dia”. Khaulah kembali menyampaikan argumentasinya: “Suamiku belum mengeluarkan kata-kata talak”. Berulang kali Khaulah mendesak Rasulullah supaya menetapkan suatu keputusan hukum tentang persoalan yang dihadapinya. Maka turunlah ayat ini dan ayat-ayat berikutnya yang menjelaskan secara rinci hukum hakan seputar zihar yang belum pernah ada sebelumnya.

Dalam riwayat yang lebih rinci dari Aisyah, wanita yang bernama Khaulah binti Tsa’labah (sesuai dengan nama bapaknya) atau Khaulah binti Khuwailid (nisbah kepada nama kakeknya) menuturkan kepedihan hatinya atas perilaku suaminya yang melakukan zihar terhadap dirinya, “Wahai Rasulullah, ia telah merenggut masa mudaku dan aku hamil karenanya. Namun ketika aku berusia lanjut dan tidak mampu melahirkan anak kembali, ia malah menziharku. Aku tidak kuasa menahan keperihan ini karena aku memiliki anak yang banyak. Jika aku menyerahkan anak-anakku kepadanya bisa jadi mereka akan kelaparan karena kemiskinan suamiku. Namun jika anak-anakku yang masih kecil bersamaku, maka mereka akan merasakan kehilangan bapaknya. Wahai Rasulullah, putuskanlah untuk kami yang bisa mengumpulkan kami kembali bersamanya karena ia telah menyesali perbuatannya”. Rasulullah menjawab: “Ia telah diharamkan untuk kamu”. Wanita itu terus mengadukan persoalannya kepada Rasulullah sambil menengadah ke langit memohon kasih sayang Allah. Lantas Allah menurunkan ayat ini sebagai jawaban atas peristiwa zihar yang melibatkan diri dan suaminya.

Jelas zihar merupakan ungkapan yang menyakitkan hati seorang wanita, karena kata-kata seperti itu jelas menunjukkan sikap suami yang tidak memperdulikan atau cenderung tidak menghargai pengorbanan dan layanan isterinya. Bahkan ia tega mengeluarkan kata-kata yang menyinggung perasaan seakan-akan ia tidak pernah merasakan manisnya kehidupan suami isteri selama ini. Sungguh di luar dugaan Khaulah memang, bagaimana mungkin suami yang sangat disayanginya tiba-tiba berubah sikap dan mulai berani mengeluarkan kata-kata ketus yang menyinggung perasaannya justru di saat ia mendambakan hadirnya cinta yang tulus dari suaminya memasuki usia lanjut keduanya..

Peristiwa ini benar-benar membekas di hati isteri Rasulullah, Aisyah ra. Ia berujar seraya memuji wanita tersebut: “Segala puji milik Allah yang luas pendengaranNya meliputi segala suara. Telah datang seorang wanita yang mengadu persoalannya kepada Nabi. Saya tidak dapat mendengar pengaduannya padahal saya berada di sisi rumah dan Allah Maha Mendengar dengan menurunkan ayat ini”. (Diriwayatkan oleh Bukhari, Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Majah)

Tentu merupakan suatu hal yang luar biasa manakala Allah langsung mendengar aduan dan jeritan hati seorang wanita yang ingin mengetahui kepastian hukum dengan suaminya. Bahkan Allah menurunkan jawaban langsung tentang persoalan yang diperselisihkan tersebut. Padahal ia hanya seorang wanita biasa, bukan wanita yang memiliki kedudukan istimewa di sisiNya. Namun begitulah Allah hadir untuk siapapun yang benar-benar mengadukan jeritan hatinya dengan tulus hanya kepadaNya.

Setelah turun jawaban dari Allah melalui ayat ini, Rasulullah memanggil Aus bin Shamit suami Khaulah: “Apakah gerangan yang membuatmu berlaku demikian?”. ia menjawab: “Syaitan yang menggodaku”. Rasulullah bertanya lagi: “Apakah kamu kuat untuk berpuasa?”. “Tidak ya Rasulullah”. Kalau begitu apakah kamu mampu memerdekakan hamba sahaya”. “Tidak juga wahai Rasulullah, aku tidak memiliki harta yang banyak untuk memerdekakan budak”. Rasulullah bertanya untuk ketiga kalinya: “Apakah kamu bisa memberi makan kepada 60 orang miskin”. Ia menjawab: “Justru sayalah orang sangat membutuhkan bantuan”. Maka Rasulullah memberinya 15 sha’ yang ia sedekahkan kepada 60 fakir miskin”. (Diriwayatkan oleh Abu Daud)

Sejak peristiwa besar yang mengangkat posisi wanita ini, Umar bin Khattab ra siap untuk mendengarkan nasihat wanita tersebut kapanpun, seperti yang diriwayatkan bahwa suatu hari Umar berjalan bersama pengawalnya persis di depan Khaulah binti Tsa’labah. Lantas wanita itu memberhentikan langkah Umar dan berbicara kepadanya seraya menasehati: “Bertakwalah wahai Amirul Mu’minin, karena seorang yang yakin dengan kematian ia takut terlewat (tidak beramal) dan siapa yang takut dengan hisab, pasti ia takut dengan azab”. Umar menyimak nasehat wanita tersebut dengan cermat tanpa berganjak sedikitpun sehingga para pengawalnya berkata, “Wahai Khalifah, siapa gerangan wanita tua ini? Engkau benar-benar tidak berganjak saat wanita itu menasehati”. Umar berkata: “Ketahuilah, seandainya wanita ini menghentikan perjalananku dari siang hingga malam, aku akan menurutinya walau dalam keadaan apapun kecuali untuk shalat. Tidakkah kamu tahu, inilah wanita yang didengar pengaduannya langsung oleh Allah dari langit ke tujuh. Jika Allah berkenan mendengar aduan wanita tersebut, kenapa Umar tidak?”.

Demikian sepenggal kisah yang menyentuh sisi ketegaran dan keberanian seorang wanita dibalik kelembutan dan ketidakberdayaannya menghadapi perilaku suami yang cenderung tidak perduli dengan perasaan seorang isteri yang telah berbuat banyak hal untuk dirinya. Kisah penghargaan Allah yang istimewa terhadap sosok wanita tentu harus menjadi pelajaran yang berharga bagi keluarga manapun, bahwa hak seorang isteri mutlak harus dipenuhi selaras dengan pengorbanan dan peran besarnya dalam membina rumah tangga yang harmonis dibawah naungan ridha Allah swt.

Rahasia di Balik Tubuh Indah Wanita

Sejumlah mitos berkembang terkait sejumlah sistem yang bekerja di tubuh indah wanita. Cerita yang berkembang begitu mudah menghasut tanpa teori medis yang tepat.
Seperti dikutip dari laman Live Science, berikut sejumlah jawaban atas mitos-mitos yang berkembang terkait sistem yang bekerja di tubuh wanita.

Keperawanan
Banyak orang beranggapan bahwa seorang wanita sudah tak perawan jika selaput daranya robek. Mereka menyangka, selaput dara semacam lapisan yang menutup vagina. “Beberapa orang berpikir kalau selaput dara adalah segel vagina, padahal itu tak benar,” kata Dr Rachel Vreeman dari Universitas Indiana.

Vreeman mengatakan, selaput dara wanita normal sudah berlubang meski masih perawan. Di sejumlah kasus memang ada yang tak memiliki lubang, namun, ini justru menjadi penyakit karena darah menstruasi tak dapat dilepaskan keluar tubuh.

Jadi, tak ada dokter yang bisa menentukan apakah seorang wanita masih perawan atau tidak, hanya dengan memeriksa lubang selaput dara. Kondisi keperawanan wanita hanya bisa dihubungan dengan aktivitas seksualnya dengan pria.

Kebutuhan Tidur
Setiap wanita membutuhkan waktu tidur malam sekitar tujuh jam. Sebuah studi Universitas Warwick pada 2007 yang dilakukan terhadap 6.000 wanita mengungkap, wanita yang tidur malam selama lima jam atau kurang berisiko ganda mengidap hipertensi.

Tidur merupakan salah satu terapi untuk menyegarkan tubuh. Kurang tidur membuat tubuh tak dapat memulihkan kerusakan sel dan jaringan yang terjadi setiap hari.

Konsumsi Antibiotik
Sebuah mitos mengatakan bahwa asupan antibiotik bisa melemahkan daya kerja pil KB. Akibatnya, sejumlah wanita yang menjalani penundaan kehamilan dengan pil KB takut mengonsumsi antibiotik. Benarkah mitos ini?

Seorang pakar dari Universitas Indiana, Aaron Carroll, menjelaskan bahwa mitos itu hanya berlaku untuk antibiotik jenis rifampin yang biasa digunakan pasien tuberkulosis. Rifampin akan melemahkan hormon anti-hamil yang dihasilkan pil KB. Namun, bukan berarti rifampin meningkatkan risiko hamil.

Menopause
Hilangnya kesuburan pada wanita memang memicu rasa tak nyaman saat berhubungan intim. Banyak wanita menopause kemudian kehilangan mood bercinta karena sulit lubrikasi.

Vreeman mengatakan, tidak ada studi yang menemukan hubungan langsung antara menopause dengan penurunan hasrat bercinta. “Hilangnya mood biasanya lebih karena alasan rasa tak nyaman, bukan hormon tertentu yang diproduksi saat menopause,” ujarnya.

Studi yang dilakukan Edward Laumann dan tim di Amerika Serikat pada 2004 membuktikan, hampir setengah wanita menopause berusia 50 tahun ke atas di negara itu masih aktif berhubungan intim beberapa kali dalam sebulan.

Hamil
Hampir semua orang berpikir bahwa wanita tak mungkin bisa hamil melalui hubungan intim yang dilakukan saat menstruasi. Namun, Aaron Carroll memastikan kemungkinan itu.

Carroll mengatakan, sperma yang masuk ke rahim wanita saat menstruasi bisa menunggu selama satu pekan untuk melakukan pembuahan. Ia sedikit meragukan sistem pengontrol kehamilan dengan KB. “Jangan dikira tak bisa hamil saat berhubungan intim di luar masa subur.”

Menyingkap di Balik Aurat Wanita..

Sudah ditakdirkan Tuhan bahwa Manusia diturunkan ke dunia sebagai ujian sebelum menuju alam keabadian. Dan juga telah digariskan bahwa dalam kehidupannya di dunia Iblis diberi izin untuk menggoda manusia untuk menggugah iman manusia. Salah satu godaan Iblis adalah melalui perantara perempuan.

Dalam ajaran Islam kaum perempuan dianjurkan untuk menutup auratnya. Tidak bisa dipungkiri wanita adalah makhluk terindah di mata laki-laki. Olehkarenanya bentuk dan gerak-gerik wanita selalu menggoda laki-laki untuk berpikir lebih dalam untuk menikmatinya.

Kaum wanita harus mewaspadai pemanfaatan jasadnya oleh kepentingan Iblis. Tentu saja kita tidak akan bisa sadar dan melihat apa yang dikerjakan Iblis terhadap wanita, akan tetapi rahasia ini bisa terungkap melalui informasi dari salah satu jin yang melakukan dialog dengan seorang manusia berikut ini:

(Dikutip dari buku “Dialog Dengan Jin Muslim” ditulis oleh Muhammad Isa Dawud)

Jin Muslim:

“Terdapat pasukan Iblis yang tersebar di semua tempat. Mereka adalah setan-setan gentayangan. Di antara mereka ada yang bergerombol di jalan-jalan untuk menyambut kaum wanita yang keluar rumah dengan bersolek. setan-setan ini membuat indah kaum wanita itu dalam pandangan sebagian besar orang yang melihatnya, agar mereka semakin banyak menimbulkan dosa-dosa, dan orang-orang wara’ akan melihat hal-hal yang diharamkan Allah. Sedangkan para pelaku maksiat semakin terjerumus dalam dosa. Di antara setan-setan ini ada yang spesialis membuat indah bagian bawah tubuh wanita, dengan menampakkan goyangan-goyangan tubuh dalam pandangan orang yang melihatnya. Mereka melakukan itu siang dan malam, dan hanya sedikit saja yang beristirahat. Sedangkan sebagian besar setan melakukan aktivitasnya secara gencar di kegelapan. Yakni ketika malam tiba, dalam derajat kalau sekiranyakegelapan itu diangkat dari kalian, niscaya kalian akan bisa melihat apa yang ada di sekitar kalian. “

Untuk memperkuat ungkapan dari Jin Muslim tersebut mari kita lihat kutipan Hadis berikut.

Dalam sahih-nya, Muslim meriwayatkan hadis dari Ibn Az-Zubair, bahwasannya Rasullulah SAW. berkata:

“Sesungguhnya wanita itu, ketika datang dari depan, dia datang dalam sosok setan, dan ketika pergi (menghadapkan punggungnya) dia memperlihatkan diri dalam sosok setan pula. Karena itu, jika salah seorang diantara kamu melihat seorang wanita yang menarik perhatiannya, maka hendaknya dia segera mendatangi istrinya, sebab yang demikian itu dapat menolak (gejolak) yang ada dalam dirinya.”

Salam Shahih Al-Bukhariy dan Shahih Muslim diriwayatkan sebuah hadis dari Usamah bin Zair r.a. bahwasannya Nabi SAW berkata:

“Aku tidak meninggalkan fitnah yang paling berbahaya sesudahku nanti, kecuali fitnah yang dihadapi kaum laki-laki karena kaum wanita.”

“Hendaknya kalian takut terhadap (godaan) dunia, dan takut pulalah kalian terhadap (godaan) wanita.”

Women, what say you?

Dibalik Tatapan Seorang Wanita...

Bila seorang wanita mengatakan dia lagi sedih, tetapi dia tidak menitiskan airmata, itu bermakna dia sedang menangis di dalam hatinya.

Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya, lebih baik berikan dia kesempatan untuk menenangkan hatinya sebelum kamu mengucapkan maaf.
Wanita sulit mencari benda dibenci terhadap orag yg paling dia sayangi (makanya banyak wanita yang patah hati bila hubungan itu putus ditengah jalan).

Bila wanita jatuh cinta dgn sorang pria, pria itu akan selalu ada di fikirannya walaupun ketika dia sdg keluar dengan pria lain.

Bila lelaki yang dicintainya menatap tajam ke dalam matanya, dia akan cair seperti coklat!!
Wanita selalu menyukai pujian tetapi selalu tidak selalu mengetahui bagaimana menerima pujian.
Jika kamu tidak menyukai wanita yg menyukaimu setengah mati, tolaklah cintanya dengan lembut, janganlah kasar sebab ada satu semangat dlm diri wanita yang anda tidak ketahui kalau dia membuat keputusan, dia akan melakukan apa saja.

Kalau dia menjauhkan diri darimu setelah kau tolak cintanya, biarkan dia sebentar. Seandainya kau masih ingin menganggap dia sebagai seorang sahabat, cobalah menyapanya perlahan-lahan.
Wanita suka mengexpresikan apa yang mereka rasa. Musik, puisi, lukisan dan tulisan adalah cara termudah meluapkan isi hati mereka.

Jangan beritahu pada wanita secara langsung kalau kau tak menyukainya lagi.
Sikap yang terlalu serius dapat mematikan mood wanita.

Saat pertama kali pria yang dicintainya diam-diam memberikan respon positif, misalnya menghubunginya melalui telefon,maka wanita akan bersikap cuek seperti biasa aja, tetapi setelah gagang telepon diletakkan, dia akan menjerit heboh lalu tidak sampai sepuluh minit, semua teman-temannya akan mengetahuinya.

Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita. Jadi jangan senyum sembarangan.

Jika kamu menyukai sorang wanita, cobalah awali dengan persahabatan. Kemudian biarkan dia mengenalimu dengan lebih mendalam.

Jika sorang wanita memberi seribu satu alasan setiap kali kamu ajak keluar, tinggalkan saja dulu ia, karena dia memang tidak berminat denganmu.
Tapi jika pada saat yang sama dia menghubungimu atau menunggu panggilanmu, teruskan usahamu untuk memikatnya.
Jangan sok tau apa yang dirasakannya. Tanya dia sendiri!!

Setelah seorang wanita jatuh cinta,dia akan sering menanyakan kenapa aku tidak menemukan lelaki ini leBih dahulu?
Kalau kamu masih mencari cara yang paling romantis untuk memikat hati sorang wanita, cObalah cari di buku-buku ttg cinta.
Setelah foto berdua, maka yang dicari oleh wanita ialah siapa yang berdiri di sebelah hatinya, kemudian barulah dirinya sendiri.

Bekas kekasihnya akan sentiasa ada dalam fikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa yaitu di hatinya!!
Sekali mengatakan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.
Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasakan dan dilaluinya.
Wanita paling benci lelaki yang pura-pura baik dengannya hanya gara-gara ingin mendekati temannya yang paling cantik.

Cinta artinya kesetiaan, kejujuran dan kebahagiaan tanpa ada kompromi.
Semua wanita menginginkan sorang lelaki yang mencintainya sepenuh hati….
Senjata wanita adalah airmata!!

Wanita menyukai sesekali orang yang disayanginya memberikan kejutan untuknya (hadiah, bunga atau sekedar kartu ucapan cinta). Mereka akan merasa terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai sepenuh hati. Dengan demikian dia tak akan meragukanmu.
Wanita mudah jatuh hati pada lelaki yang peduli dan baik terhadapnya. Jadi, kalau ingin memikat wanita pandai-pandailah…
Sebenarnya sangat mudah mengambil hati wanita karena apa yang dia inginkan hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh ha…….ti”

Dibalik Kelemahan WANITA...

Kaum feminis bilang susah jadi wanita, lihat saja peraturan dibawah ini:

1. Wanita auratnya lebih susah dijaga (lebih banyak) dibanding lelaki.

2. Wanita perlu meminta izin dari suaminya apabila mau keluar rumah tetapitidak sebaliknya.

3. Wanita saksinya (apabila menjadi saksi) kurang berbanding lelaki.

4. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki.

5. Wanita perlu menghadapi kesusahan mengandung dan melahirkan anak.

6. Wanita wajib taat kepada suaminya, sementara suami tak perlu taat padaisterinya.

7. Talak terletak di tangan suami dan bukan isteri.

8. Wanita kurang dalam beribadat karena adanya masalah haid dan nifas yangtak Ada padalelaki.

Itu sebabnya mereka tidak henti-hentinya berpromosi untuk "MEMERDEKAKANWANITA".

Pernahkah Kita lihat sebaliknya (kenyataannya) ?

1. Benda yang Mahal harganya akan dijaga dan dibelai serta disimpan ditempatyang teraman dan terbaik. Sudah pasti intan permata tidak akan dibiar terserakbukan? Itulah bandingannya dengan seorang wanita.

2.Wanita perlu taat kepada suami, tetapi tahukah lelaki wajib taatkepada ibunya 3 kali lebih utama daripada kepada bapaknya?

3. Wanita menerima warisan lebih sedikit daripada lelaki, tetapi tahukahharta itu menjadi milik pribadinya dan tidak perlu diserahkan kepada suaminya,sementara apabila lelaki menerima warisan, Ia perlu/wajib juga menggunakanhartanya untuk isteri dan anak-anak.

4. Wanita perlu bersusah payah mengandung dan melahirkan anak,tetapi tahukahbahwa setiap saat dia didoakan oleh segala makhluk, malaikat dan seluruhmakhluk ALLAH di muka bumi ini, dan tahukah jika ia meninggal dunia karenamelahirkan adalah syahid dan surga menantinya.

5. Di akhirat kelak, seorang lelaki akan dipertanggung- jawabkan terhadap! 4wanita, yaitu: Isterinya, ibunya, anak perempuannya dan saudara perempuannya.Artinya, bagi seorang wanita tanggung jawab terhadapnya ditanggung oleh 4 oranglelaki,yaitu : suaminya, ayahnya, anak lelakinya dan saudara lelakinya.

6. Seorang wanita boleh memasuki pintu syurga melalui pintu surga yang manasaja yang disukainya, cukup dengan 4 syarat saja, yaitu: shalat 5 waktu, puasadi bulan Ramadhan, taat kepada suaminya dan menjaga kehormatannya.

7. Seorang lelaki wajib berjihad fisabilillah, sementara bagi wanita jikataat akan suaminya, serta menunaikan tanggung-jawabnya kepada ALLAH, maka iaakan turut menerima pahala setara seperti pahala orang pergi berjihadfisabilillah tanpa perlu mengangkat senjata.

Masya ALLAH ! Demikian sayangnya ALLAH pada wanita Ingat firman Nya, bahwamereka tidak akan berhenti melakukan segala upaya, sampai Kita ikut / tundukkepada cara-cara / peraturan Buatan mereka. (emansipasi Ala western)

Yakinlah, bahwa sebagai dzat yang Maha Pencipta, yang menciptakan Kita, makasudah pasti Ia yang Maha Tahu akan manusia, sehingga segala Hukumnya /peraturannya, adalah YANG TERBAIK bagi manusia dibandingkan dengan segalaperaturan/hukum buatan manusia.

Jagalah isterimu karena dia perhiasan, pakaian dan ladangmu, sebagaimanaRasulullah pernah mengajarkan agar Kita (kaum lelaki) Berbuat baik selalu(gently) terhadap isterimu.

Adalah sabda Rasulullah bahwa ketika kita memiliki dua atau lebih anakperempuan, mampu menjaga dan mengantarkannya menjadi muslimah Yang baik, makasurga adalah jaminannya. (untuk anak laki2 berlaku kaidah yang berbeda).

Berbahagialah wahai para muslimah.Jangan risau hanya untuk apresiasi absurddan semu di dunia ini. Tunaikan dan tegakkan kewajiban agamamu, niscaya surgamenantimu.

kelemahan: Wanita selalu lupa betapa berharganya dirinya.

Monday 6 December 2010

1 MUHARRAM 1432 H ”MEWUJUDKAN KEMBALI MAKNA HAKIKI HIJRAH NABI ”

Tidak terasa, bulan demi bulan menjelang; tahun demi tahun pun berlalu. Kaum Muslim kembali memasuki bulan Muharram, menandai datangnya kembali tahun yang baru 1428 H. Tidak seperti ketika datang Tahun Baru Masehi yang disambut dengan penuh semarak oleh masyarakat, Tahun Baru Hijrah disikapi oleh kaum Muslim dengan ‘dingin-dingin’ saja. Memang, Tahun Baru Hijrah tidak perlu disambut dengan kemeriahan pesta. Namun demikian, sangat penting jika Tahun Baru Hijrah dijadikan sebagai momentum untuk merenungkan kembali kondisi masyarakat kita saat ini. Tidak lain karena peristiwa Hijrah Nabi saw. sebetulnya lebih menggambarkan momentum perubahan masyarakat ketimbang perubahan secara individual. Peristiwa Hijrah Nabi saw. tidak lain merupakan peristiwa yang menandai perubahan masyarakat Jahiliah saat itu menjadi masyarakat Islam. Inilah sebetulnya makna terpenting dari Peristiwa Hijrah Nabi saw. Ketidakmampuan kita memahami sekaligus mewujudkan makna terpenting Hijrah ini dalam realitas kehidupan saat ini hanya akan menjadikan datangnya Tahun Baru Hijrah tidak memberikan makna apa-apa bagi kita, selain rutinitas pergantian tahun. Ini tentu tidak kita inginkan bukan?

Makna Hijrah
Secara bahasa, hijrah berarti berpindah tempat. Adapun secara syar‘i, para fukaha mendefinisikan hijrah sebagai: keluar dari darul kufur menuju Darul Islam. (An-Nabhani, Asy-Syakhsiyyah al-Islâmiyyah, II/276). Darul Islam dalam definisi ini adalah suatu wilayah (negara) yang menerapkan syariat Islam secara total dalam segala aspek kehidupan dan yang keamanannya berada di tangan kaum Muslim. Sebaliknya, darul kufur adalah wilayah (negara) yang tidak menerapkan syariat Islam dan keamanannya bukan di tangan kaum Muslim, sekalipun mayoritas penduduknya beragama Islam. Definisi hijrah semacam ini diambil dari fakta Hijrah Nabi saw. sendiri dari Makkah (yang saat itu merupakan darul kufur) ke Madinah (yang kemudian menjadi Darul Islam).
Peristiwa Hijrah, paling tidak, memberikan makna sebagai berikut:
Pertama: pemisah antara kebenaran dan kebatilan; antara Islam dan kekufuran; serta antara Darul Islam dan darul kufur. Menurut Umar bin al-Khaththab ra. ketika beliau menyatakan: Hijrah itu memisahkan antara kebenaran dan kebatilan. (HR Ibn Hajar).
Kedua: tonggak berdirinya Daulah Islamiyah untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, para ulama dan sejarahwan Islam telah sepakat bahwa Madinah setelah Hijrah Nabi saw. telah berubah dari sekadar sebuah kota menjadi sebuah negara Islam; bahkan dengan struktur yang—menurut cendekiawan Barat, Robert N. Bellah—terlalu modern untuk ukuran zamannya. Saat itu, Muhammad Rasulullah saw. sendiri yang menjabat sebagai kepala negaranya.
Ketiga: awal kebangkitan Islam dan kaum Muslim yang pertama kalinya, setelah selama 13 tahun sejak kelahirannya, Islam dan kaum Muslim terus dikucilkan dan ditindas secara zalim oleh orang-orang kafir Makkah. Demikianlah sebagaimana pernah diisyaratkan oleh Aisyah ra.:
Dulu ada orang Mukmin yang lari membawa agamanya kepada Allah dan Rasul-Nya karena takut difitnah. Adapun sekarang (setelah Hijrah, red.) Allah SWT benar-benar telah memenangkan Islam, dan seorang Mukmin dapat beribadah kepada Allah SWT sesuka dia. (HR al-Bukhari).

Setelah Hijrahlah ketertindasan dan kemalangan umat Islam berakhir. Setelah Hijrah pula Islam bangkit dan berkembang pesat hingga menyebar ke seluruh Jazirah Arab serta mampu menembus berbagai pelosok dunia. Setelah Rasulullah saw. wafat, yakni pada masa Khulafaur Rasyidin, kekuasan Islam semakin merambah ke luar Jazirah Arab. Bahkan setelah Khulafaur Rasyidin—yakni pada masa Kekhalifahan Umayah, Abbasiyah, dan terakhir Utsmaniyah—kekuasaan Islam hampir meliputi 2/3 dunia. Islam bukan hanya berkuasa di Jazirah Arab dan seluruh Timur Tengah, tetapi juga menyebar ke Afrika dan Asia Tengah; bahkan mampu menembus ke jantung Eropa. Kekuasaan Islam malah pernah berpusat di Andalusia (Spanyol).

Mewujudkan Kembali Makna Hakiki Hijrah Nabi
Dengan mengacu pada tiga makna Hijrah di atas, dengan mengaitkannya dengan kondisi masyarakat saat ini, kita melihat:
Pertama: Saat ini umat Islam hidup di dalam darul kufur, bukan Darul Islam. Keadaan ini menjadikan umat Islam membentuk masyarakat yang tidak islami alias masyarakat Jahiliah. Masyarakat Jahiliah tidak lain adalah masyarakat yang didominasi oleh pemikiran dan perasaan umum masyarakat yang tidak islami serta sistem yang juga tidak islami. Dalam konteks zaman Jahiliah modern saat ini, kita melihat, yang mendominasi masyarakat adalah pemikiran dan perasaan sekular serta sistem hukum sekular, yang bersumber dari akidah sekularisme; yakni akidah yang menyingkirkan peran agama dari kehidupan. Saat ini masyarakat didominasi oleh pemikiran demokrasi (yang menempatkan kedaulatan rakyat di atas kedaulatan Tuhan), HAM, nasionalisme (paham kebangsaan), liberalisme (kebebasan), permissivisme (paham serba boleh), hedonisme (paham yang menjadikan kesenangan duniawi/jasadiah sebagai orientasi hidup), feminisme (paham mengenai kesetaraan jender, pria-wanita), kapitalisme, privatisasi, pasar bebas, dll. Perasaan masyarakat pun didominasi oleh perasaan ridha dan benci atas dasar pandangan hidup sekular. Mereka meridhai semua yang bersumber dari akidah sekular dan sebaliknya membenci semua yang bertentangan dengan pandangan sekularisme; mereka meridhai demokrasi (yang menjunjung tinggi kedaulatan manusia) dan sebaliknya membenci kedaulatan Tuhan untuk mengatur manusia; mereka meridhai nasionalisme dan nation state (negara-bangsa) dan sebaliknya membenci ikatan ukhuwah islamiyah dan kesatuan kaum Muslim di bawah satu negara (Khilafah Islamiyah); mereka meridhai liberalisme, permissivisme, hedonisme, dan sebaliknya membenci keterikatan dengan syariah/hukum-hukum Allah dan menjadikan akhirat sebagai orientasi hidup mereka; mereka meridhai sistem ekonomi kapitalisme yang berasaskan manfaat, ekonomi ribawi, privatisasi, dan pasar bebas dan sebaliknya membenci sistem ekonomi Islam; mereka pun meridhai hukum-hukum kufur yang bobrok dan sebaliknya membenci hukum-hukum Islam—seperti hukum cambuk, hukum rajam, atau hukum potong tangan—yang mendatangkan keadilan dan rahmat bagi manusia. Lebih dari itu, sistem yang mengatur masyarakat saat ini tidak lain adalah sistem yang juga bersumber dari akidah sekularisme. Sebaliknya, sistem Islam—yakni sistem ekonomi, politik, pemerintahan, peradilan, hukum, sosial, budaya maupun pertahanan dan keamanan negara yang bersumber dari akidah Islam—mereka campakkan. Itulah realitas masyarakat Jahiliah pada zaman modern saat ini.
Karena itu, upaya mengubah masyarakat Jahiliah menjadi masyarakat Islam, itulah di antara makna hakiki dari Peristiwa Hijrah Nabi saw. yang harus kita realisasikan kembali saat ini. Caranya tidak lain dengan menggusur dominasi pemikiran, perasaan, dan sistem sekular di tengah-tengah masyarakat saat ini; kemudian menggantinya dengan dominasi pemikiran, perasaan, dan sistem Islam. Tanpa berusaha mengubah ketiga unsur tersebut di tengah masyarakat Jahiliah saat ini, masyarakat Islam yang kita cita-citakan tentu tidak akan pernah dapat diwujudkan.
Kedua: Saat ini tidak ada satu pun negeri Islam yang layak disebut sebagai Daulah Islamiyah. Padahal kita tahu, di antara makna dari Peristiwa Hijrah Nabi saw. adalah pembentukan Daulah Islamiyah, yang saat itu ditegakkan di Madinah al-Munawwarah. Daulah Islamiyah yang dibentuk oleh Nabi saw.—yang dalam perjalanan selanjutnya setelah beliau wafat disebut sebagai Khilafah Islamiyah—tidak lain adalah sebuah negara yang memberlakukan syariat Islam secara kaffah dalam seluruh aspek kehidupan. Karena itu, upaya membangun kembali Daulah Islamiyah atau Khilafah Islamiyah ini seharusnya menjadi cita-cita bersama umat Islam yang betul-betul ingin mewujudkan kembali makna Hijrah dalam kehidupan mereka saat ini.
Ketiga: Saat ini keadaan umat Islam di seluruh Dunia Islam sangat memprihatinkan. Di negeri-negeri di mana kaum Muslim minoritas, mereka tertindas. Bahkan, kaum Muslim di Palestina, Libanon, Filipina (Moro), Thailand (Pattani), India (Kashmir), dan beberapa wilayah lain merupakan saksi nyata kesengsaraan dan ketertindasan umat Islam saat ini. Bahkan di negeri-negeri yang kaya akan kekayaan alam, namun mereka tak berdaya, dengan mudah negeri mereka diduduki dan dijajah, lihatlah Afghanistan dan Irak. Mereka ditindas hanya karena satu alasan, yakni karena mereka Muslim; persis seperti orang-orang kafir Qurays dulu memperlakukan Nabi saw. dan para Sahabatnya ketika di Makkah. Mereka sama sekali tidak diberi kesempatan untuk memunculkan Islam, bahkan sekadar menampilkan identitas mereka sebagai Muslim. Sebaliknya, kaum Muslim yang tinggal di negeri-negeri di mana mereka mayoritas pun, hukum-hukum Islam tidak bisa ditegakkan. Kaum Muslim yang berpegang teguh pada aturan-aturan Allah SWT disisihkan. Mereka yang konsisten dalam perjuangan menegakkan syariat Islam terus-menerus difitnah dengan berbagai cap yang menyudutkan seperti ekstremis, radikal, fundamentalis, bahkan teroris! Akibatnya, aspirasi Islam dibungkam dan para pejuangnya pun diburu, dijebloskan ke penjara, bahkan dibunuh. Kaum Muslim saat ini hidup tertekan dalam “penjara besar”, yakni negeri mereka sendiri, yang telah dikuasai oleh sistem kufur yang dikontrol oleh negara-negara kafir Barat imperialis. Posisi umat Islam yang pernah mengalami masa kejayaannya sejak zaman Nabi saw. sampai Kekhilafahan Ustmaniyah di Turki yang terakhir pada tahun 1924. Apalagi setelah Peristiwa 11 September 2001, Islam dan kaum Muslim betul-betul menjadi 'bulan-bulan' AS dan sekutu-sekutunya. Inilah masa-masa yang paling tragis yang dialami kaum Muslim saat ini. Besarnya jumlah kaum Muslim justru hanya menjadi 'makanan empuk' orang-orang kafir yang rakus. Keadaan ini persis seperti yang diramalkan oleh Rasulullah saw. beberapa abad yang lalu:
"Berbagai bangsa akan mengerubuti kalian sebagaimana orang-orang rakus mengerubuti makanan." Seseorang bertanya, "Apakah karena jumlah kami sedikit pada saat itu?" Rasul saw. menjawab, "Kalian pada saat itu bahkan berjumlah banyak. Akan tetapi, kalian seperti buih di lautan. (HR Abu Dawud dan Ahmad).

Renungan
Dari paparan di atas, jelaslah bahwa Hijrah Nabi Muhammad saw. selayaknya dijadikan oleh kaum Muslim sebagai momentum untuk segera meninggalkan sistem Jahiliah, yakni sistem kapitalis-sekular yang diberlakukan saat ini, menuju sistem Islam. Apalagi telah terbukti, sistem kapitalis-sekular yang jahiliah itu telah menimbulkan banyak penderitaan bagi kaum Muslim, di samping menjadi alat bagi Barat (AS) yang kafir untuk menindas kaum Muslim.
Karena itu, momentum Hijrah sejatinya menjadi momentum kembalinya sistem Islam ke tengah-tengah kaum Muslim. Kembalinya sistem Islam, yang berarti kembali diterapkannya syariat Islam dalam kehidupan, tidak mungkin terwujud kecuali dalam institusi Daulah Khilafah Islamiyah. Karena itu, perjuangan menegakkan Daulah Khilafah Islamiyah harus terus digulirkan dan menjadi agenda utama seluruh komponen umat Islam saat ini. Hanya dengan Daulah Khilafah Islamiyah-lah umat Islam akan kembali menjadi umat terbaik, sebagaimana firman-Nya:
Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia; melakukan amar makruf nahi mungkar, dan beriman kepada Allah. (QS Ali Imran [3] 103).

Hanya dengan Daulah Khilafah Islamiyah pula, janji Allah SWT akan segera terwujud, sebagaimana firman-Nya:
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang salih di antara kalian, bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; sungguh-sungguh akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka; dan sungguh-sungguh akan menukar keadaan mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan, menjadi aman sentosa. (QS an-Nur [24]: 55).

Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb. []

Tuesday 30 November 2010

CINTA HAKIKI.....

Allah Maha Pengasih
Allah Maha Pengampun
Cintai ilahi cinta yang hakik
Subhanallah…………………

Di dalam pikiran kita mungkin langsung teringat dengan salah satu firman-Nya di dalam QS At Taubah : 24, yang artinya kurang lebih demikian:

"Katakanlah, jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri, sanak keluarga, harta yang telah kamu usahakan, perniagaan yang kamu takuti kerugiannya dan tempat-tempat tinggal yang kamu sukai, itu semua lebih kamu cintai daripada Allah, Rasul-Nya serta melaksanakan jihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan urusan-Nya (azab-Nya). Dan Allah sekali-kali tidak akan menunjuki orang-orang yang fasik."

Dalam ayat tersebut jelas bahwa manajemen cinta menurut Islam. Skala prioritasnya sangat jelas. Skala yang pertama adalah cinta pada Allah (mahabbatullah), selanjutnya cinta pada rasul (mahabbaturrasul), kemudian diikuti cinta pada jihad (mahabbatujjihad), setelah itu barulah cinta akan keluarga, harta, dan hal-hal yang bersifat materi dan duniawi.

Dalam pengembaraan hidup manusia di permukaan bumi ini, mereka terkadang mencari kebahagiaan dan kenikmatan menurut pendapat dan caranya masing-masing. Ada yang beranggapan sentrum kebahagiaan terdapat pada materi yang melimpah ruah, maka berusahalah ia menumpuk harta sebanyak-banyaknya.

Ada yang menganggap kebahagiaaan berpusat pada kekuasaan, maka berjuanglah ia memperoleh kekuasaan yang diinginkannya. Kemudian ada pula yang berpikiran pusat kenikmatan itu pada cinta kasih dua sejoli yang memadu janji, maka berusahalah ia mencari kepuasannya. Tetapi ada pula yang memilih jalan yang lain, kebahagiaan hakiki tidak pada materi, tidak pada pangkat dan juga tidak pada kenikmatan cinta buta yang taat pada syahwat dan birahi, melainkan pada kekayaan rohaniah, dengan memilih jalan Allah, jalan iman dan taqwa yang diajarkan-Nya dalam kitab-Nya, dengan pengertian memfokuskan seluruh rasa cinta pada Allah, Rab seru sekalian alam.

Cinta menurut Ibnu Qayyim, mengharuskan seseorang yang sedang terpanah olehnya untuk mengkhususkan cintanya kepada yang ia cintai. Juga hendaknya ia tidak menyekutukan cintanya terhadap kekasihnya terhadap yang lain. Kata Ibnu Qayyim, "Seseorang tidak membagi-bagi cintanya secara adil." Prinsip ketunggalan cinta ini diterapkan oleh Ibnu Qayyim, hanya kecintaan kepada Allah semata. Ucapannya mengenai hal ini, "Dalam kalbu seseorang tidak mungkin terdapat dua cinta. Demikian halnya di langit pun tidak terdapat dua Tuhan."

Ketunggalan cinta atau mahabbatullah, bukanlah sembarang cinta, melainkan cinta yang menempati kedudukan yang tertinggi di atas segala cinta. Menurut Ibnu Taimiyah dalam kitab Fatawa bagian Ilmu Suluk, mahabbatullah adalah sebesar-besar kewajiban iman, sebesar-besar pokok dan setinggi- tinggi azas. Bahkan ia merupakan pokok dari segala amal dari amal-amal iman dan keagamaan, seperti halnya pengakuan akan keesaan Allah adalah pokok dari segala perkataan yang berkaitan dengan iman dan agama. Justru setiap gerakan pada wujudnya adalah memancar dari mahabbah kepada-Nya. Pada pokoknya seluruh amal-amal iman tidaklah terbit selain dari mahabbah yang terpuji, yaitu mahabatullah, cinta pada Allah. Dan ini merupakan ciri yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang beriman (Q.S. Al Baqarah : 165)

Karenanya wajar jika orang beriman mempunyai prinsip "Sami’na wa atha’na" dalam menghayati cintanya pada Allah. Yaitu dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Mencintai apa yang dicintai Allah dan benci terhadap apa yang dibenci Allah, yang kesemuanya itu disalurkan dengan jalan mengikuti petunjuk yang telah dicontohkan pesuruh-Nya, Rasulullah saw. Firman Allah Swt :

"Katakanlah : Jika kamu benar-benar mencintai Allah, ikutilah aku (Rasulullah) niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS Ali Imran : 31]

Dan sebagai bukti kongkret penghayatan dari mahabbah adalah rela berkorban dan berjihad di jalan Allah, karena itu adalah perbuatan yang dicintai Allah (Ash Shaff : 4).

Orang yang cinta dan dicintai Allah akan berjihad di jalan-Nya tanpa takut celaan dan cemoohan manusia. Itulah salah satu puncak mahabbah. Hingga seorang pecinta yang setia dan patuh, akan berjihad dan berkorban dengan semua yang dimilikinya untuk mencapai kasih yang ia cintai, yakni Allah Swt. Yang pada akhirnya nanti Allah akan melindunginya. Sebagaimana yang dinyatakan Nabiullah saw. dalam hadits Qudsi, Allah berfirman :

"Siapa yang memusuhi seorang kekasih-Ku, maka sungguh aku menyatakan perang kepadanya. Dan tiada mendekat kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih aku sukai daripada menjalankan apa-apa yang telah Aku wajibkan atasnya. Dan selalu hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan menambah amal-amal yang sunnah, sehingga Aku kasih padanya, maka apabila Aku telah kasih kepadanya, Aku sebagai pendengar yang ia mendengar dengannya, dan penglihatan yang ia melihat dengannya, dan tangan yang digerakkannya, dan kaki yang ia berjalan dengannya. Dan bila ia meminta pasti Aku memberinya, dan bila ia memohon perlindungan pasti Aku melindunginya." [H.R. Bukhari]

Seorang pecinta seperti terungkap dalam hadits di atas, akan selalu ridha terhadap keputusan dan kehendak Allah. Karena kala itu keimanan dan ketauhidan telah terhunjam kuat dan berdekap mesra dalam kalbunya. Inilah yang terdapat dan terjadi pada diri para sahabat, ulama salaf, dan para tabi’in. Tekad, pengorbanan, dan perjuangan mereka sangat luar biasa karena dilandasi oleh pemahaman yang tinggi dan murni tentang kecintaan pada Allah.

Lain halnya dengan tekad kita saat ini. Tekad yang membulat mencintai sistem budaya Barat, dengan memuseumkan syariat Islam. Hingga tidak mengherankan, jika jumlah kita yang 100% hanya bentuk yang mengambang sifatnya. Artinya kalau kita berpatokan secara kuantitatif kita memang besar, tetapi bila kita berpatokan secara kualitatif, ummat Islam itu seluruhnya hanya berkisar 10%. Kalau kita lihat dari yang mulai mampu membaca Qur’an, berapa orang? Kemudian yang mampu menerjemahkan, berapa orang? Dan terutama yang mampu mengamalkannya, berapa orang? Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi harus pula diamalkan dalam kondisi apapun. Antara kita dengan sahabat-sahabat Rasulullah terdapat kondisi yang sama, Allah yang kita yakini sama, Nabi dan kitab yang diyakinipun sama, tetapi mengapa hasil yang kita peroleh jauh berbeda? Berikut ini ada beberapa faktor penyebab keadaan kita seperti sekarang ini :

1. Jauhnya Ummat Islam dari Al Qur’an dan Sunnah

Al Qur’an tidak menjadi ‘ruh’ dalam hidup kita, padahal seharusnya Qur’an itu senantiasa ditadabburkan untuk kemudian diamalkan. Pada ‘Muktamar’ Misionaris V, Zummer mengatakan, "Kerja hari ini bukan mengkristenkan ummat Islam, tetapi jauhkan mereka dari Qur’an dan sunnah, jadikan mereka tidak bangga dengan Nabi Muhammad. Dan jauhkan mereka dari sejarah Islam, jadikan mereka malu mengakui ke-Islamannya, buatlah mereka jauh dari ulama-ulama mereka."

Mari kita tengok keadaan tubuh ummat kita saat ini, adakah hasil ‘wasiat’ Zummer di kalangan generasi kita dan anak-anak Islam? Di samping itu yang membuat ummat ini jauh dari Qur’an ialah perlakuan kita terhadap Qur’an itu sendiri, di antaranya :

1. Mencampur adukkan antara yang hak dan yang batil (Al Baqarah : 42).
2. Iman kepada sebagian ayat dan ingkar kepada sebagian yang lain (Al Baqarah : 85).
3. Menjadikan Qur’an sesuatu yang diacuhkan (Al Furqan : 30).
4. Sebagai sarana hiburan (Yaa Siin : 69)
5. Memperolok ayat dan kandungan Qur’an (Al Kahfi : 106)

Begitu pula halnya keberadaan sunnah. Fungsi Rasulullah adalah menjembatani antara ummat dengan Allah, manusia pilihan ini wajib dijadikan cermin bagi ummat Islam. Tetapi apa yang kita lihat pada tubuh ummat ini? Ternyata Beliau tidak dijadikan teladan universal.

Pergeseran keteladanan ini akibat dominasi Barat yang senantiasa dilancarkan ke dalam tubuh ummat Islam, sehingga kita malu untuk ‘berbaju’ sunnah Rasul. Cara kita makan, sampai cara berpakaian. Cara kita menikah melalui proses pacaran. Cara kita menyandang nama sampai memilih pendidikan. Cara orang-orang tua kita memandang ibadah hanya di masjid saja, sampai cara kita dan adik-adik kecil kita menjagokan artis dan aktor dalam pola kehidupan (Astaghfirullah, penulis termasuk di dalamnya). Dan pada akhirnya terbukti juga apa yang pernah dikatakan oleh Muhammad Abduh, "Al Islam Mahjubun bil Muslimin."(Islam itu tertutupi oleh orang-orang Islam sendiri), karena ummat Islam kurang sungguh-sungguh mencintai Rasul. Karena bila Beliau salah satu cinta kita, berarti kita senantiasa dan selalu berpegang teguh kepada perintahnya, mengikuti jejaknya dan menjauhi larangannya. Kasih dengan hati, mengikuti sunnah dengan sebaik-baiknya dan menjauhi larangan-larangannya, itulah sebagai bukti cinta pada Rasulullah saw. (baca QS Al Hasyr : 7).

1. Rasa Rendah Diri

Kurang mampunya kita menerjemahkan konsep Islam dalam kehidupan, sehingga apabila ditanyakan apakah Islam itu, banyak di antara kita tidak mampu menjawab. Karena cara kita memandang Islam hanya sebagai ritual yang rutinitas saja, yang kering tanpa ‘ruh’, hanya dalam bentuk shalat, zakat, puasa, dan haji belaka. Aspek-aspek lain kita anggap tidak berkaitan dengan Islam. Padahal Islam yang menyeluruh, tidak ada pemisahan, seluruh aspek kegiatan hidup ini akan bernilai ibadah selama itu dikerjakan dengan niat semata-semata karena kecintaan kepada Allah. Dan banyak di kalangan kita merasa minder dan asing dengan ajaran Islam, merasa malu tampil dengan syariat Islam, sehingga prinsip "Isyhadu bi anna muslimin" (saksikanlah saya ini orang Islam) belum mampu untuk kita sandang.
2. Taqlid

Kecenderungan taqlid buta, yakni mengikuti segala sesuatu tanpa pemahaman. Karena tidak memahami Islam yang benar, maka ketika muncul pemasok-pemasok nilai yang bukan dari Islam, maka bagai menco (beo) kita mau saja mengambil nilai-nilai tersebut. Ketidak mau tahuan kita akan syariat agama ini, akhirnya melahirkan ‘budaya meniru’ (pakaian, mode rambut, pergaulan, perayaan valentine day, dan semua acara non Islam). Padahal Allah telah memberi peringatan mengenai hal ini, silakan pahami Al Isra : 36.

Ringkasnya, siapapun yang keberatan dengan hukum dan undang-undang Allah, berarti ia tak mempunyai keimanan sebagai sumber kecintaan kepada Allah. Semakin kuat imannya, semakin erat pula cintanya kepada Allah. Karena seorang mukmin sejati ialah orang yang telah mencapai ketinggian dan kebesaran Ilahi, merasakan keberadaan dan kebaikan-Nya. Ia tahu dengan penuh kesadaran, Allah menganugerahkan nikmat yang tak ternilai jumlahnya. Pengetahuan atas hal itu membekas dalam jiwanya, yang akhirnya membukakan kecintaannya kepada Allah. Hatinya senantiasa rindu kepada Allah, segenap perbuatannya dihadapkan sebagai suatu kelezatan hidup. Yang demikian itu menumbuhkan sikap ridha, pandangan yang terang dan cerah, serta hati yang tentram. Hingga baginya tiadalah sesuatu kemenangan yang paling besar, melainkan menaati Allah dan Rasul-Nya sepenuh jiwa raganya (Al Ahzab : 71).

“rasa cinta dan kasih sayang akan nampak dan akan semakin membesar ketika orang yang dicintai berada jauh dari yang mencintai.”

“cinta yang sejati adalah cinta yang tempat dan waktu tidak dianggap sebagai penghalang kapanpun, dimanapun cinta tetap cinta.”

“cinta yang hakiki adalah cinta kita kepada makhluk Allah, karena Allah swt”

“kalau cinta kita karena Allah, maka waktu dan tempat tidak akan jadi penghalang bagi sang pecinta.”

“kalau kita mencintai seseorang karena Allah swt, maka kita tidak mendapat sesuatu keculai kebahagiaan dan kecintaan yang sejati dan itu adalah tujuan yang diinginkan para pecinta yang hakiki.”

“cinta kita harus lebih dahsyat kepada yang kita cintai dari cinta kita sebelumnya kalau kita mengetahui bahwa yang kita cintai mendekat kepada Allah.”

“jika semakin dekat cintanya kepada Allah maka cinta kita kepadanya harus semakin besar dan semakin dahsyat.”

“jauhnya kita dengan orang yang kita cintai demi untuk kembalinya kita dan untuk tinggalnya kita bersamanya adalah lebih baik daripada dekatnya kita dengan orang yang kita cintai tetapi untuk jauhnya kita darinya.”

“bagi para pecinta yang sejati yang kecintaannya karena Allah maka ketika yang dicintai pergi, kesepian tidak akan bisa mengganggunya karena cintanya bukan sepenuhnya karena orang yang dicintai akan tetapi cintanya sepenuhnya karena Allah sedangkan Allah selamanya selalu ada.”

Cinta Sejati dan Teman Sejati........sepertinya beda tipis ya 11 dan 12....

Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur, ketika kita menangis, ketika kita membayangkan, ketika kita berciuman?
Ini karena hal terindah di dunia TIDAK TERLIHAT.

Kita semua agak aneh... dan hidup sendiri juga agak aneh...
Dan ketika kita menemukan seseorang yang keunikannya SEJALAN dengan kita.
Kita bergabung dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan serupa yang dinamakan CINTA.

Ada hal - hal yang tidak ingin kita lepaskan...
Orang - orang yang tidak ingin kita tinggalkan...
Tapi ingatlah... melepaskan BUKAN akhir dari dunia, melainkan awal suatu kehidupan baru.
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis, mereka yang tersakiti, mereka yang telah mencari, dan mereka yang telah mencoba.
Karena MEREKALAH yang bisa menghargai betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka.

CINTA yang AGUNG adalah...
Adalah ketika kamu menitikkan air mata dan MASIH peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu MASIH menunggunya dengan setia.
Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu MASIH bisa tersenyum sambil berkata 'Aku turut berbahagia untukmu'

Apabila cinta tidak berhasil... BEBASKAN dirimu...
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam bebas LAGI...
Ingatlah...bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya...
Tapi, ketika cinta itu mati... kamu TIDAK perlu mati bersamanya...
Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu menang, MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh.
Entah bagaimana dalam perjalanan kehidupan, kamu belajar tentang dirimu sendiri dan menyadari bahwa penyesalan tidak seharusnya ada.
HANYALAH penghargaan abadi atas pilihan - pilihan kehidupan yang telah kau buat.

TEMAN SEJATI...
Mengerti ketika kamu berkata 'Aku lupa'
Menunggu selamanya ketika kamu berkata 'Tunggu sebentar'
Tetap tinggal ketika kamu berkata 'Tinggalkan aku sendiri'
Membuka pintu meski kamu BELUM mengetuk dan berkata 'Bolehkah saya masuk?'

MENCINTAI...
BUKANlah bagaimana kamu melupakan, melainkan bagaimana kamu memaafkan.
MEMAAFKAN...
BUKANlah bagaimana kamu mendengarkan, melainkan bagaimana kamu mengerti.
MENGERTI...
BUKANlah apa yang kamu lihat, melainkan apa yang kamu rasakan.

Lebih berbahaya mencucurkan air mata dalam hati, dibandingkan menangis tersedu – sedu.
Air mata yang keluar dapat dihapus, sementara air mata yang tersembunyi menggoreskan luka yang tidak akan pernah hilang.

Dalam urusan cinta, kita SANGAT JARANG menang.
Tapi ketika CINTA itu TULUS, meskipun kalah, kamu TETAP MENANG hanya karena kamu berbahagia dapat mencintai seseorang LEBIH dari kamu mencintai dirimu sendiri.

Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang. BUKAN karena orang itu berhenti mencintai kita MELAINKAN karena kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Apabila kamu benar - benar mencintai seseorang, jangan lepaskan dia.
Jangan percaya bahwa melepaskan SELALU berarti kamu benar - benar mencintai MELAINKAN... BERJUANGLAH demi cintamu.
Itulah CINTA SEJATI

Lebih baik menunggu orang yang kamu inginkan DARIPADA berjalan bersama orang 'yang tersedia'.
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai DARIPADA orang yang berada di sekelilingmu.
Lebih baik menunggu orang yang tepat kerena hidup ini terlalu singkat untuk dibuang dengan hanya dengan 'seseorang'.

Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang PALING menyakiti hatimu dan kadang kala, teman yang membawamu ke dalam pelukannya dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari.
And now find U'r Love ... ... ...

Arti Cinta dalam Pandangan Islam...

Kata pujangga cinta letaknya di hati. Meskipun tersembunyi, namun getarannya tampak sekali. Ia mampu mempengaruhi pikiran sekaligus mengendalikan tindakan. Sungguh, Cinta dapat mengubah pahit menjadi manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh, penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat, dan kemarahan menjadi rahmat. Cintalah yang mampu melunakkan besi, menghancurkan batu karang, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dasyatnya cinta (Jalaluddin Rumi).

Namun hati-hati juga dengan cinta, karena cinta juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta palsu. Cinta yang tidak dilandasi kepada Allah. Itulah para pecinta dunia, harta dan wanita. Dia lupa akan cinta Allah, cinta yang begitu agung, cinta yang murni.

Cinta Allah cinta yang tak bertepi. Jikalau sudah mendapatkan cinta-Nya, dan manisnya bercinta dengan Allah, tak ada lagi keluhan, tak ada lagi tubuh lesu, tak ada tatapan kuyu. Yang ada adalah tatapan optimis menghadapi segala cobaan, dan rintangan dalam hidup ini. Tubuh yang kuat dalam beribadah dan melangkah menggapai cita-cita tertinggi yakni syahid di jalan-Nya.

Tak jarang orang mengaku mencintai Allah, dan sering orang mengatakan mencitai Rasulullah, tapi bagaimana mungkin semua itu diterima Allah tanpa ada bukti yang diberikan, sebagaimana seorang arjuna yang mengembara, menyebarangi lautan yang luas, dan mendaki puncak gunung yang tinggi demi mendapatkan cinta seorang wanita. Bagaimana mungkin menggapai cinta Allah, tapi dalam pikirannya selalu dibayang-bayangi oleh wanita/pria yang dicintai. Tak mungkin dalam satu hati dipenuhi oleh dua cinta. Salah satunya pasti menolak, kecuali cinta yang dilandasi oleh cinta pada-Nya.

Di saat Allah menguji cintanya, dengan memisahkanya dari apa yang membuat dia lalai dalam mengingat Allah, sering orang tak bisa menerimanya. Di saat Allah memisahkan seorang gadis dari calon suaminya, tak jarang gadis itu langsung lemah dan terbaring sakit. Di saat seorang suami yang istrinya dipanggil menghadap Ilahi, sang suami pun tak punya gairah dalam hidup. Di saat harta yang dimiliki hangus terbakar, banyak orang yang hijrah kerumah sakit jiwa, semua ini adalah bentuk ujian dari Allah, karena Allah ingin melihat seberapa dalam cinta hamba-Nya pada-Nya. Allah menginginkan bukti, namun sering orang pun tak berdaya membuktikannya, justru sering berguguran cintanya pada Allah, disaat Allah menarik secuil nikmat yang dicurahkan-Nya.

Itu semua adalah bentuk cinta palsu, dan cinta semu dari seorang makhluk terhadap Khaliknya. Padahal semuanya sudah diatur oleh Allah, rezki, maut, jodoh, dan langkah kita, itu semuanya sudah ada suratannya dari Allah, tinggal bagi kita mengupayakan untuk menjemputnya. Amat merugi manusia yang hanya dilelahkan oleh cinta dunia, mengejar cinta makhluk, memburu harta dengan segala cara, dan enggan menolong orang yang papah. Padahal nasib di akhirat nanti adalah ditentukan oleh dirinya ketika hidup didunia, Bersungguh-sungguh mencintai Allah, ataukah terlena oleh dunia yang fana ini. Jika cinta kepada selain Allah, melebihi cinta pada Allah, merupakan salah satu penyebab do’a tak terijabah.

Bagaimana mungkin Allah mengabulkan permintaan seorang hamba yang merintih menengadah kepada Allah di malam hari, namun ketika siang muncul, dia pun melakukan maksiat.

Bagaimana mungkin do’a seorang gadis ingin mendapatkan seorang laki-laki sholeh terkabulkan, sedang dirinya sendiri belum sholehah.

Bagaimana mungkin do’a seorang hamba yang mendambakan rumah tangga sakinah, sedang dirinya masih diliputi oleh keegoisan sebagai pemimpin rumah tangga..

Bagaimana mungkin seorang ibu mendambakan anak-anak yang sholeh, sementara dirinya disibukkan bekerja di luar rumah sehingga pendidikan anak terabaikan, dan kasih sayang tak dicurahkan.

Bagaimana mungkin keinginan akan bangsa yang bermartabat dapat terwujud, sedangkan diri pribadi belum bisa menjadi contoh teladan

Banyak orang mengaku cinta pada Allah dan Allah hendak menguji cintanya itu. Namun sering orang gagal membuktikan cintanya pada sang Khaliq, karena disebabkan secuil musibah yang ditimpakan padanya. Yakinlah wahai saudaraku kesenangan dan kesusahan adalah bentuk kasih sayang dan cinta Allah kepada hambanya yang beriman…

Dengan kesusahan, Allah hendak memberikan tarbiyah terhadap ruhiyah kita, agar kita sadar bahwa kita sebagai makhluk adalah bersifat lemah, kita tidak bisa berbuat apa-apa kecuali atas izin-Nya. Saat ini tinggal bagi kita membuktikan, dan berjuang keras untuk memperlihatkan cinta kita pada Allah, agar kita terhindar dari cinta palsu.

Dan Allah tidak akan menyia-nyiakan hambanya yang betul-betul berkorban untuk Allah Untuk membuktikan cinta kita pada Allah, ada beberapa hal yang perlu kita persiapkan yaitu:

1) Iman yang kuat

2) Ikhlas dalam beramal

3) Mempersiapkan kebaikan Internal dan eksternal. kebaikan internal yaitu berupaya keras untuk melaksanakan ibadah wajib dan sunah. Seperti qiyamulail, shaum sunnah, bacaan Al-qur’an dan haus akan ilmu. Sedangkan kebaikan eksternal adalah buah dari ibadah yang kita lakukan pada Allah, dengan keistiqamahan mengaplikasikannya dalam setiap langkah, dan tarikan nafas disepanjang hidup ini. Dengan demikian InsyaAllah kita akan menggapai cinta dan keridhaan-Nya.

Arti dari CINTA.....

Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan pada sepasang manusia untuk saling…. (saling mencintai, saling memiliki, saling memenuhi, saling pengertian dll). Cinta itu sendiri sama sekali tidak dapat dipaksakan, cinta hanya dapat brjalan apabila ke-2 belah phiak melakukan “saling” tersebut… cinta tidak dapat berjalan apabila mereka mementingkan diri sendiri. Karena dalam berhubungan, pasangan kita pasti menginginkan suatu perhatian lebih dan itu hanya bisa di dapat dari pengertian pasangannya.

Cinta adalah memberikan kasih sayang bukannya rantai. Cinta juga tidak bisa dipaksakan dan datangnya pun kadang secara tidak di sengaja. CInta indah namun kepedihan yang ditinggalkannya kadang berlangsung lebih lama dari cinta itu sendiri. Batas cinta dan benci juga amat tipis tapi dengan cinta dunia yang kita jalani serasa lebih ringan.

Cinta itu perasaan seseorang terhadap lawan jenisnya karena ketertarikan terhadap sesuatu yang dimiliki oleh lawan jenisnya (misalnya sifat, wajah dan lain lain). Namun diperlukan pengertian dan saling memahami untuk dapat melanjutkan hubungan, haruslah saling menutupi kekurangan dan mau menerima pasangannya apa adanya, tanpa pemaksaan oleh salah satu pihak. Berbagi suka bersama dan berbagi kesedihan bersama.

Cinta itu adalah sesuatu yang murni, putih, tulus dan suci yang timbul tanpa adanya paksaan atau adanya sesuatu yang dibuat-buat, Menurut saya pribadi cinta itu dapat membuat orang itu dapat termotivasi untuk melakukan perubahan yang lebihb aik daripada sebelum ia mengenal cinta itu. Cinta itu sesuatu yang suci dan janganlah kita menodai cinta yang suci itu dengan ke-egoisan kita yang hanya menginginkan enaknya buat kita dan ndak enaknya buat kamu. TIPS; untuk mengawetkan cinta dibutuhkan PENGERTIAN!

Suatu perasaan terdalam manusia yangmembuatnya rela berkorban apa saja demi kebahagiaan orang yang dicintainya. Pengorbanannya itu tulus, tidak mengharap balasan. Kalau misalnya memberi banyak hadiah ke seseorang tapi dengan syarat orang itu harus membalasnya dengan mau jadi kekasihnya, itu bukan cinta namanya. CInta tidak bisa diukur dengan materi ataupun yang berasal dari dunia fana. Dan percayalah… cinta terbesar biasanya selalu datang dari ibu kandung, bukan dari pacar (sebab cinta pacar bisa luntur suatu saat atau setelah menikah kelak).

Cinta, membuat bahagia, duka ataupun buta. Cinta itu penuh pengorbanan, kepahitan, keindahan dan kehangatan. Cinta adalah sebuah keinginan untuk memberi tanpa harus meminta apa-apa, namun cinta akan menjadi lebih indah jika keduanya saling memberi dan menerima, sehingga kehangatan, keselarasan dan kebersamaan menjalani hidup dapat tercapai. CInta adalah kata yang memiliki banyak makna, bergantung bagaimana kita menempatkannya dalam kehidupan. Ai wa atatakai koto da.

Cinta itu bisa membuat orang buta akan segalanya hanya demi rasa sayang terhadap sang kekasih. Kita juga tau apa maknanya cinta itu. Cinta psti bisa membuat orang merasakan suka dan duka pada waktu yang sama ketika kita berusaha mendapat kebahagiaan bersama. Jadi bukanlah kebahagiaan untuk kita sendiri. Meskipun demikian kita jangan samapi salah langkah agar tidak menuju kesengsaraan. Lakukanlah demi orang yang kamu kasihi agar kau tidak merasa sia-sia tanpa guna. Karena hal itulah yang membuat hidup menjadi lebih hidup (Losta Masta).

Cinta adalah perasaan hangat yang mampu membuat kita menyadari betapa berharganya kita, dan adanya seseorang yang begitu berharga untuk kita lindungi. CInta tidaklah sebatas kata-kata saja, karena cinta jauh lebih berharga daripada harta karun termahal di dunia pun. Saat seseorang memegang tanganmu dan bilang ” Aku cinta kamu…” pasti menjadi perasaan hangat yang istimewa! Karena itu, saat kamu sudah menemukan seseorang yang begitu berharga buat kamu, jangan pernah lepaskan dia! Namun adakalanya cinta begitu menyakitkan, dan satu-satunya jalan untuk menunjukkan cintamu hanyalah merlekan dia pergi.

Cinta itu adalah sebuah perasaan yang tidak ada seorangpun bisa mengetahui kapan datangnya, bahkan sang pemilik perasaan sekalipun. Jika kita sudah mengenal cinta, kita akan menjadi orang yang paling berbahagia di dunia ini. Akan tetapi, bila cinta kita tak terbalas, kita akan merasa bahwa kita adalah orang paling malang dan kita akan kehilangan gairah hidup. Dengan cinta, kita bisa belajar untuk menghargai sesama, serta berusaha untuk melindungi orang yang kita cintai, apaun yang akan terjadi pada kita. Ai ga kirei’n da!

Cinta merupakan anugerah yang tak ternilai harganya dan itu di berikan kepada makhluk yang paling sempurna, manusia. Cinta tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, tidak dapat dideskripsikan dengan bahasa apaun. Cinta hanya bisa dibaca dengan bahasa cinta dan juga dengan perasaan. Cinta adalah perasaanyang universal, tak mengenalgender, usia, suku ataupun ras. Tak perduli cinta dengan sesama mansuia, dengan tumbuhan, binatang, roh halus,ataupun dengan Sang Pencipta. Lagipula, cintaitu buta. Buta sama degnan meraba-raba. Jadi… cinta itu meraba-raba…(^o^)/… meraba-raba isi hati yang dicinta…

Cinta.....definisi, etimologi, jenis2nya...

Cinta adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah aksi/kegiatan aktif yang dilakukan manusia terhadap objek lain, berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh, dan mau melakukan apapun yang diinginkan objek tersebut.

Definisi

Cinta adalah satu perkataan yang mengandungi makna perasaan yang rumit. Bisa di alami semua makhluk. Penggunaan perkataan cinta juga dipengaruhi perkembangan semasa. Perkataan sentiasa berubah arti menurut tanggapan, pemahaman dan penggunaan di dalam keadaan, kedudukan dan generasi masyarakat yang berbeda. Sifat cinta dalam pengertian abad ke 21 mungkin berbeda daripada abad-abad yang lalu. Ungkapan cinta mungkin digunakan untuk meluapkan perasaan seperti berikut:

1. Perasaan terhadap keluarga
2. Perasaan terhadap teman-teman, atau philia
3. Perasaan yang romantis atau juga disebut asmara
4. Perasaan yang hanya merupakan kemahuan, keinginan hawa nafsu atau cinta eros
5. Perasaan sesama atau juga disebut kasih sayang atau agape
6. Perasaan tentang atau terhadap dirinya sendiri, yang disebut narsisisme
7. Perasaan terhadap sebuah konsep tertentu
8. Perasaan terhadap negaranya atau patriotisme
9. Perasaan terhadap bangsa atau nasionalisme

Pengunaan perkataan cinta dalam masyarakat Indonesia dan Malaysia lebih dipengaruhi perkataan love dalam bahasa Inggris. Love digunakan dalam semua amalan dan arti untuk eros, philia, agape dan storge. Namun demikian perkataan-perkataan yang lebih sesuai masih ditemui dalam bahasa serantau dan dijelaskan seperti berikut:

1. Cinta yang lebih cenderung kepada romantis, asmara dan hawa nafsu, eros
2. Sayang yang lebih cenderung kepada teman-teman dan keluarga, philia
3. Kasih yang lebih cenderung kepada keluarga dan Tuhan, agape
4. Semangat nusa yang lebih cenderung kepada patriotisme, nasionalisme dan narsisme, storge

Etimologi

Beberapa bahasa, termasuk bahasa Indonesia atau bahasa Melayu apabila dibandingkan dengan beberapa bahasa mutakhir di Eropa, terlihat lebih banyak kosakatanya dalam mengungkapkan konsep ini. Termasuk juga bahasa Yunani kuno, yang membedakan antara tiga atau lebih konsep: eros, philia, dan agape.

Cinta adalah perasaan simpati yang melibatkan emosi yang mendalam. Menurut Erich Fromm, ada empat syarat untuk mewujudkan cinta kasih, yaitu:

1. Pengenalan
2. Tanggung jawab
3. Perhatian
4. Saling menghormati

Erich Fromm dalam buku larisnya (the art of loving) menyatakan bahwa ke empat gejala: Care, Responsibility, Respect, Knowledge (CRRK), muncul semua secara seimbang dalam pribadi yang mencintai. Omong kosong jika seseorang mengatakan mencintai anak tetapi tak pernah mengasuh dan tak ada tanggungjawab pada si anak. Sementara tanggungjawab dan pengasuhan tanpa rasa hormat sesungguhnya & tanpa rasa ingin mengenal lebih dalam akan menjerumuskan para orang tua, guru, rohaniwan dll pada sikap otoriter.

Jenis-jenis cinta

Seperti banyak jenis kekasih, ada banyak jenis cinta. Cinta berada di seluruh semua kebudayaan manusia. Oleh karena perbedaan kebudayaan ini, maka pendefinisian dari cinta pun sulit ditetapkan. Lihat hipotesis Sapir-Whorf.

Ekspresi cinta dapat termasuk cinta kepada 'jiwa' atau pikiran, cinta hukum dan organisasi, cinta badan, cinta alam, cinta makanan, cinta uang, cinta belajar, cinta kuasa, cinta keterkenalan, dll. Cinta lebih berarah ke konsep abstrak, lebih mudah dialami daripada dijelaskan.

Cinta kasih yang sudah ada perlu selalu dijaga agar dapat dipertahankan keindahannya
[sunting] Cinta antar pribadi

Cinta antar pribadi menunjuk kepada cinta antara manusia. Bentuk ini lebih dari sekedar rasa kesukaan terhadap orang lain. Cinta antar pribadi bisa mencakup hubungan kekasih, hubungan orangtua dengan anak, dan juga persahabatan yang sangat erat.

Beberapa unsur yang sering ada dalam cinta antar pribadi:

* Afeksi: menghargai orang lain.
* Altruisme: perhatian non-egois kepada orang lain (yang tentunya sangat jarang kita temui sekarang ini).
* Reciprocation: cinta yang saling menguntungkan (bukan saling memanfaatkan).
* Commitment: keinginan untuk mengabadikan cinta, tekad yang kuat dalam suatu hubungan.
* Keintiman emosional: berbagi emosi dan rasa.
* Kinship: ikatan keluarga.
* Passion: Hasrat dan atau nafsu seksual yang cenderung menggebu-gebu.
* Physical intimacy: berbagi kehidupan erat satu sama lain secara fisik, termasuk di dalamnya hubungan seksual.
* Self-interest: cinta yang mengharapkan imbalan pribadi, cenderung egois dan ada keinginan untuk memanfaatkan pasangan.
* Service: keinginan untuk membantu dan atau melayani.
* Homoseks: Cinta dan atau hasrat seksual pada orang yang berjenis kelamin sama, khususnya bagi pria. Bagi wanita biasa disebut Lesbian (lesbi).

Energi seksual dapat menjadi unsur paling penting dalam menentukan bentuk hubungan. Namun atraksi seksual sering menimbulkan sebuah ikatan baru, keinginan seksual dianggap tidak baik atau tidak sepantasnya dalam beberapa ikatan cinta. Dalam banyak agama dan sistem etik hal ini dianggap salah bila memiliki keinginan seksual kepada keluarga dekat, anak, atau diluar hubungan berkomitmen. Tetapi banyak cara untuk mengungkapkan rasa kasih sayang tanpa seks. Afeksi, keintiman emosi dan hobi yang sama sangat biasa dalam berteman dan saudara di seluruh manusia.
[sunting] Lihat pula

Monday 29 November 2010

Selingkuh, Abnormal Yang Dinikmati....

A. Pengertian

Asya (2000) mendefinisikan perselingkuhan (Selingkuh) diartikan sebagai perbuatan seorang suami (istri) dalam bentuk menjalin hubungan dengan seseorang di luar ikatan perkawinan yang kalau diketahui pasangan syah akan dinyatakan sebagai perbuatan menyakiti, mengkhianati, melanggar kesepakatan, di luar komitmen. Dengan kata lain selingkuh terkandung makna ketidakjujuran, ketidakpercayaan, ketidaksaling menghargai, dan kepengecutan dengan maksud menikmati hubungan dengan orang lain sehingga terpenuhi kebutuhan afeksi-seksualitas (meskipun tidak harus terjadi hubungan sebadan).

Kita tentu sudah mengenal berbagai akibat selingkuh. Bukan saja terancamnya rumah tangga, tetapi juga terkadang membawa dampak ikutan yang cukup berat, seperti hancurnya harapan anak-anak, rasa malu yang ditanggung keluarga besar, rusaknya karir. Lebih dari itu semua adalah rusaknya tatanan sosial pada masa mendatang.

B. Mengapa Selingkuh

Banyak sebab mengapa suami (istri) melakukan selingkuh.

1. Faktor Utama

a. Predisposisi kepribadian. Ada beberapa individu yang cenderung memiliki gairah seks yang besar (seksmania) ataupun yang mengalami kebosanan seksual. Miskinnya afeksi seksual pasangan dapat menjadi pemicu kuat untuk terjadinya pengembaraan seksual dan juga afeksi dari orang lain. Modusnya mulai dari jajan seks, memelihara simpanan WIL (PIL), affair tanpa seks. Yang kesemuanya berkategori perilaku abnormal dan abnorma.

b. Terjadinya desakralisasi lembaga perkawinan. Rumah tangga (RT) yang tadinya dianggap sebagai lembaga ideal untuk menyelamatkan dua sejoli dari dosa. Muatan kehalalan menurut agama menjadi rapuh dan keluarga dipandang sebagai rutinitas bahkan beban kehidupan. Orang ingin melepaskan dari kegagalan menciptakan RT yang ideal. Keabsahan agama dan kehalalan agama dipandang sebagai sebuah formalitas saja tanpa ruh, akhirnya ia meruntuhkan (meralat) kesucian agama.

c. Terjadinya deidealisasi lembaga RT. Semua orang yang menikah biasanya diawali dengan angan-angan, cita-cita yang luhur, punya keturunan yang baik, materi yang cukup, serta masa depan yang bahagia. Idealisasi ini runtuh setelah mengalami tahap kemandegan spiritualitas memerankan RT. Orang menjadi tidak peduli, karena idealismenya tidak akan pernah tercapai. Orang semacam ini tidak lagi memiliki gambaran ideal lagi tentang RT.

d. Terjadinya dekadensi moral. RT adalah lembaga moral terbesar dalam masyarakat. Di RT lah setiap individu memperoleh pendidikan mendasar. Suami (istri) memerankan tugas mulianya secara moral hampir 50% berada di RT. Dari cara mendidik anak-anaknya, komunikasi, tata krama, life survive semuanya digambarkan begitu gamblang di RT. Ketika seseorang tidak lagi menyadari fungsi RT sebagai lembaga moral terbesar, maka ia benar-benar jatuh 50% dari hakekat moralnya. Wajar kalau semua agama menghukum berat pelaku selingkuh, sebab kalau dibiarkan sama dengan 50% keruntuhan moral masyarakat. Seperti kita mengenal dalam ajaran Islam, selingkuh berarti mati, dan sekaligus cerai. Demikian pula dalam Kristiani, perceraian menjadi mungkin karena salah satu pihak telah berzina. Dalam Hindu pun selingkuh memperoleh hukuman yang berat. Bahkan, semua budaya primitif sekalipun menganggap selingkuh sebagai sebuah aib dari 10 aib terbesar.

2. Faktor Pendukung

a. Faktor fasilitasi sosial. Lemahnya institusi masyarakat dalam masalah moral sosial dan hukum menjadi lahan subur selingkuh. RT seolah memperoleh ancaman serius dari lingkungan. RT yang sejak awal sudah bagus semacam digerus perlahan-lahan oleh lingkungan yang memfasilitasi kebejatan moral atau memperbolehkan (permisivitas masyarakat). Bagaimana tidak aneh, di satu sisi di RT dituntut kesucian, kesetiaan pada saat yang sama diijinkannya melakukan selingkuh di lokalisasi berizin. Hal yang sama terjadi dalam bingkai kehidupan yang lainnya. Ketika kampanye anti merokok sedang gencar, tetapi iklan rokok secara terbuka menyatakan bahayanya. Setiap hari kita disuguhi agar miras diberantas, pada saat yang sama ia berada di tempat-tempat berizin. Dalam teori psikologi, kenyataan ini akan menciptakan dissonance cognitive-kekacauan berfikir. Dalam istilah umum orang harus terbiasa bermuka dua, bersikap yes dan no pada kasus yang sama, untuk pro dan kontra secara bersamaan dalam peristiwa yang sama. Hal inipun menular dalam RT, seperti mencintai sekaligus selingkuh.

b. Ketersediaan group secara sosial. Nampaknya tidak semua kaum selingkuh ini mendapatkan dampratan masyarakat, tetapi juga memperoleh penerimaan dari komunitas tertentu-meskipun terbatas. Bisa kita bayangkan bahwa orang dengan bangga mengumbar pengalaman selingkuhnya sebagai sebuah prestasi keperkasaan, atau keseksian. Ada saja orang yang bangga kalau ia telah berhasil menggaet daun muda, atau bahkan merasakan goyang randa. Sebagaimana ada pula yang bangga kalau ia berhasil menaklukan bos, atau menjerat suami orang walau hanya sesingkat short time. Komunitas (Purwanto, 1999) ini mudah terbentuk di lingkungan kerja, dimana interaksi pria-wanita sering terjadi. Tresno jalaran soko kulino menjadi alasan paling banyak (33%) terjadinya selingkuh. Sedangkan di masyarakat komunitas yang kontra selingkuh semakin menipis kekuatan daya tangkalnya. Hal ini karena selingkuh dianggap sebagai fenomena yang terlalu sering terjadi. (Penelitian di Jakarta, 1997, 2 dari 3 laki-laki pernah berselingkuh).

c. Lemahnya sangsi sosial dan hukum. Secara umum masyarakat kita sangat mudah memaafkan kesalahan. Walaupun kesalahan itu sangat fatal menurut kacamata agama. Sedikit sekali kasus selingkuh diproses menjadi kasus hukum.

Di Amerika Serikat kasus selingkuh sudah melanda 60% keluarga, bahkan jutaan bayi lahir tanpa lembaga perkawinan, tetapi dengan bangga mereka mengakuinya, semisal aktris Madonna.

Prediksi penulis di Indonesia kasus selingkuh terbongkar dan yang dibawa ke pengadilan dan berakhir dengan perceraian hanya 5%, 8% masuk penjara. padahal kasus yang tidak terbongkar jauh lebih besar. Sisanya diselesaikan diselesaikan secara kekeluargaan, tahu-sama tahu, dilupakan, mengambang, dihukum secara sosial, di keluarga hanya pisah ranjang. Kenyataan ini semakin memperbesar komunitas penerimaan terhadap kasus selingkuh.

Selain itu, hukum yang mengatur sangat fleksibel, lentur tergantung kebijakan hakim. Dan dimana selingkuh itu dilakukan.

d. Media massa. Tentu kita sudah maklum bahwa lagu-lagu telenovela, sinetron, film, dan juga kelakuan langsung para sineas film menunjukkan ide-ide perselingkuhan sebagai fenomena wajar. Dengan suka cita rangkaian cerita itu dinikmati sebagai sebuah entertainment. Mengapa hal itu terjadi Karena orang lebih mentuhankan cinta tetapi tidak menghargai hukum Tuhan tentang cinta itu sendiri. Para artis/aktor yang selingkuh, bercerai secara terus menerus dipublikasikan dengan bumbu-bumbu entertainment, seolah-olah tanpa dosa dan tetap menjadi pujaan.

e. Era hedonisme. Kita telah lama mendengar bahwa sekarang ini memasuki era kebebasan dan materialisme. Sangking sudah bingungnya menghadapi kasus selingkuh di satu sisi, tetapi kebutuhan materi disis lain, atau kebutuhan gengsi (kehormatan) di sisi lainnya, ada sebagian orang yang berprinsip: di rumah adalah suami (istri)ku, di luar terserah, yang penting tidak mengganggu ekonomi RT, dan tidak saya pergoki.

3. Faktor Pemicu lain

a. Seringnya memelihara pandangan, pendengaran dan pikiran tentang hasrat seksual, semisal berbicara hal-hal yang yang porno sesama rekan atau teman dekat. Biasanya selingkuh diawali oleh hasrat seksual yang atraktif, bahkan bersifat sesaat. Semisal melihat gadis-gadis cantik (perjaka ganteng) yang setiap hari ada di pinggir jalan, di sekolah, di toko, mall atau dimanapun. Hasrat ini semakin menguat ketika pasangan di rumah kurang kreatif dalam teknik seksologi. Proses yang ditahapi: (1) mengawali dengan coba-coba, (2) lalu terjebak dan (3) sulit menghentikan (4) konflik (5) resiko berkelanjutan.

b. Media pornografi dan pornoaksi yang mudah diperoleh, bahkan disediakan oleh media televisi secara terselubung. Semisal acara musik dengan latar penari yang seronok yang seksi, bagi para penonton berhasrat seks cukup tinggi, atau mudah terangsang, dapat menjadi ingatan sesaat yang muncul untuk mencari penyaluran lain selain pasangan.

c. Kesepakatan canggih. Pada beberapa kasus selingkuh, kedua belah pihak memperoleh manfaat sesaat. Mereka menyadari resikonya dan karenanya sepakat untuk hanya sekedar berenjoy ria secara seksual dan mengaturnya secara canggih sehingga tidak sampai membuat bubar keluarga masing-masing. Kalau ketahuan akan sama-sama menolaknya dan sama-sama mengakhirinya. Mereka menjalaninya sebatas aman saja.

d. Kecanggihan teknologi anti hamil. Kecemasan akan kehamilan akibat sek bebas semakin kecil, karena hampir 95% mereka yang selingkuh telah memahami fungsi kontrasepsi atau bagaimana caranya seks tanpa kehamilan. Sebagaimana juga terjadi di kalangan remaja putri yang terlibat pada perselingkuhan dengan om senang. Dalam hal ini penelitian Kainuna (2001) mengindikasikan bahwa teknologi kehamilan memberikan 70% kontribusi pada keberanian seseorang untuk melakukan seks bebas dengan rasa aman dari kehamilan. Kehamilan terjadi pada seks bebas remaja cingur.

C. Selingkuh dengan Siapa

Berikut ini beberapa data selingkuh di kalangan eksekutif pria Jakarta (101 orang) Asya (2000):

Tabel 1. Bentuk Hubungan

NO


Hubungan perselingkuhan
%
1 Kerja 23
2 Mantan Pacar 37
3 Dikenalkan oleh teman (mak comblang) 17
4 Orang baru (ketemu di Mall, toko) 13
5 Tuna Susila (di Hotel, Bar, Diskotik) 7
6 Lain-lain 3

Tabel 2.Sebab-sebab Mengapa Selingkuh Terjadi

No


Sebab-sebab
%
1 Hasrat afeksi: Sering ketemu 33
2 Hiburan seksual, pengalaman seksual unik 21
3 Pasangan: hampa seks, bosan 14
4 Mitos: Resep awet muda 11
5 Balas dendam pada pasangan 9
6 Ketularan teman, diajak teman, disodorkan teman 6
7 Mabok, tidak sadar 4
8 Merasa punya biaya 2

Tabel 3. Model Selingkuh
No Model %
1 Hanya telpon/sms 16
2 Ketemu untuk ngobrol saja 14
3 Pacaran 8
4 Hubungan badan di hotel 32
5 Hidup Serumah (samen leven) 21
6 Kawin fiktif (tidak syah secara agama, aspal) 9

Tabel 4. Penyelesaian Setelah Diketahui oleh Pasangan Syah
No Cara penyelesaian %
1 Cerai ke pengadilan 5
2 Cerai tanpa surat 12
3 Pisah ranjang satu rumah 18
4 Memaafkan dan akur lagi 36
5 Membiarkan pasangannya selingkuh 8
6 Menerima Saling selingkuh 9
7 Kawin madu karena terpaksa 3
8 Masuk penjara 8

By Drs. Yadi Purwanto, MM