Laman

Wednesday 2 August 2023

JALANKU MENUJU KERIDHOAN ALLAH

 

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM  

Kenali Allah lebih dekat , maka Kita akan jatuh cinta kepadaNYA  

"MENTAATI SEGALA PERINTAH ALLAH DAN MENJAUHI SEGALA LARANGAN ALLAH"  

1.BAB RUH (Jiwa)  

- Menyadari sepenuh hati bahwasanya RUH adalah kepunyaan Allah, dan tak luput dari pengamatan/cctv para malaikatNYA setiap detik.  

- Dan begitu pula langit, bumi dan seisinya ciptaan Allah Maha Sempurna.  

- Tak ada Mahkluk yang bernyawa tak merasakan Mati (siapapun dia , apapun dia)  

- Pergantian siang dan malam (semua planet dan galaksi yg ada di angkasa berputar sesuai rotasinya masing masing tidak berbenturan satu dengan yang lain).  

- Kita bersandar dan berserah diri hanya kepada Allah dengan segala ketentuan/takdirNYA.  

2.BAB AQIDAH (IMAN)  

- Rukun Islam (5 perkara)  

- Rukun Iman (6 perkara)  

- Fujur (potensi keburukan) dan Taqwa (potensi kebaikan)  

3.BAB HATI (QALB)  

A.Pertama tama bersihkan hati  

- Kosongkan hati dari penyakit hati (sombong, dengki, iri, tamak,  

serakah dll)  

- Kosongkan hati dari hal-hal apapun yg membuat hati tidak tenang  

(hal keluarga, hal kantor, hal pergaulan dll)  

B.Berantem dengan diri sendiri melawan hawa nafsu  

- pahami juga cara-cara kerja setan/iblis (secara langsung)  

- pahami juga cara-cara kerja setan/iblis (secara tidak langsung-menggunakan media lain)  

C.Selalu bersyukur yg dimiliki  

- Senantiasa jangan melihat ke "atas" tapi lihat lah yg di "bawwah"  

D.Menerima ketentuan Allah  

- Semua yang Allah tentukan itulah yang terbaik buat kita.  

4.BAB AKHLAK (ADAB)  

- Senantiasa berakhlak yang baik/terpuji kepada siapapun di manapun dan kapanpun.  

5.BAB SYARIAT (IBADAH)  

Senantiasa agar supaya mengikuti Syarat dan ketentuan yg telah dituntun dalam Alqur-an dan As Sunnah  

- Sholat  

- Puasa  

- Zakat / Sedeqah  

- Haji  

Untuk menjalankan seperti BAB-BAB diatas silahkan cari referensi sendiri dari :  

AlQuran, AlHadist (Kitab-Kitab), Ijma (Kitab) dan Qiyas (Kitab)  

Untuk mendapatkan itu semua seperti diatas harus penuh KESABARAN dan KEYAKINAN yang bersungguh-sungguh.  

Pengalaman penulis sendiri setelah sekuat tenaga dan pikiran untuk senantias berusaha mencari jalan menuju keridhoan Allah.

Wednesday 5 July 2023

Hakikat Insan (Manusia)

Paling sempurna atas kebanyakan makhluk yang diciptakan Allah  

Pada dasarnya manusia itu diciptakan tidak lain hanya beribadah kepada Allah dan menjadi khalifah di dunia ini, sebab Allah yang meniupkan Roh kepada Janin di dalam perut Ibu, Allah hanya menginginkan kita patuh akan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya (very simple gaesss)  

Firman Allah Surat An-Nahl Ayat 78  

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.  

Tafsirnya : “Allah yang mengeluarkan kalian dari perut ibu kalian dalam keadaan kalian tidak mengetahui apa-apa” ini adalah kenyataan yang tidak bisa diingkari, Allah-lah yang telah mengeluarkan kita dari perut ibu kita setelah Dia membentuk kita di dalam rahim dan menumbuhkan kita, hingga menjadi seorang manusia, lalu mengizinkan kita untuk dilahirkan, maka lahirlah kita dan kita keluar tanpa mengetahui apa pun. Ini adalah ayat yang menunjukkan kekuatan, ilmu, dan pengaturan ilahi, apakah berhala-berhala itu bisa melakukan hal ini? Tentu jawabannya “Tidak”. kemudian Allah memberikan kepada kita pendengaran, pengelihatan, dan hati sebagai nikmat yang lain, karena jika bukan karena hal itu niscaya kita tidak akan bisa mendengar, melihat, tidak pula berpikir, dan kehidupan kita menjadi tidak berarti, karena lebih baik tidak ada dari pada hidup dengan kondisi seperti ini. Firman-Nya “Agar kalian bersyukur.” Inti dari rahasia kenikmatan ini. Allah menjadikan kita dapat mendengar, melihat, dan berpikir untuk dapat mengemban beban, dengan perintah dan larangan, agar kita mengikuti-Nya dengan mentaati perintah dan menjauhi larangan. Inilah bentuk syukur yang diminta dari kita, dan syukur adalah sebuah kebaikan, karena ia adalah perbekalan untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Maka, adakah orang yang mau ingat akan hal ini, wahai para hamba Allah?  

Allah sengaja berulangkali mengungkapkan bahwa manusia tercipta dari tanah, air yang memancar di antara tulang sulbi laki-laki dan tulang dada perempuan, dari segumpal darah dan seterusnya. Tujuannya adalah untuk mengingatkan manusia atas kelemahan dan kehinaannya, dan agar manusia tidak arogan dan sombong, melebihi kemampuannya.  

Karena dari asal kejadian yang bersifat material inilah, manusia cenderung berprilaku dan memilki sifat-sifat rendah, antara lain: “Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.” Manusia terkadang lebih banyak memperturutkan kehendak hawa nafsunya dari pada mengikuti bimbingan wahyu Ilahi, padahal nafsu amarah itu mendorong manusia berbuat maksiat.” (QS Al-Isra’: 11). Dalam surat yang lain manusia terkadang ingkar dan tidak berterima kasih kepada Tuhannya, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya: “Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta, maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada.” (QS Al-‘Adiyat: 6-10).  

Al-Qur’an memberikan pujian kepada manusia, seperti pernyataan Allah dalam firman-Nya: “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS: At-Tin: 4). Dalam surat yang lain Allah menjelaskan: “Dan sesungguhnya telah kami muliakan anak-anak Adam, kami angkut mereka di daratan dan di lautan, kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah kami ciptakan.” (QS Al-Isra’: 70)  

Manusia diciptakan bukan untuk hidup sekehendaknya, bukan pula untuk makan, hura-hura, dan mencari kebebasan tanpa batas. Tujuan hidup manusia adalah untuk mendapatkan ridha Allah (mardhatillah), sebagaimana pernyataan Allah dalam firman-Nya: “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah).” Katakanlah: “Apakah Aku akan mencari Tuhan selain Allah, padahal dia adalah Tuhan bagi segala sesuatu. Dan tidaklah seorang membuat dosa melainkan kemudharatannya kembali kepada dirinya sendiri; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kamu kembali, dan akan diberitakan-Nya kepadamu apa yang kamu perselisihkan.” (QS: Al-An’am: 162-164)  

Dalam mencari ridha Allah, manusia diwajibkan untuk menghambakan diri kepada-Nya dalam segala aktivitas yang dilakukannya. Tugas suci inilah yang disebut ibadah dalam pengertian umum dan sekaligus sebagai tujuan diciptakannya manusia. Sebagaimana Allah menjelaskan dalam firmannya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS: Adz-Dzariyat: 56).  

Dalam mengemban tugas pengabdian, manusia diberi peran oleh Allah SWT sebagai khalifah di muka bumi ini. Peran kekhalifahan ini dalam rangka memelihara, melestarikan dan memakmurkan dalam jagad raya ini. Hakikat manusia menurut Al-Qur’an adalah makhluk ciptaan Allah yang memiliki dua dimensi, yaitu dimensi meterial dan dimensi spiritual.  

Dengan dimensi material (tanah), manusia dipengaruhi oleh kekuatan alam seperti makhluk-makhluk lain, sehingga ia butuh makan, minum, hubungan seksual, dan sebagainya. Dimensi ini mengantar manusia ke alam kehidupan yang kurang bermakna, cenderung menjadi makhluk yang amat aniaya, ingkar nikmat, banyak membangkang, tidak sabar, dan bersifat keluh-kesah.  

Sebaliknya, dengan dimensi spiritual (roh), manusia diantar untuk cenderung kepada keindahan, kebenaran, pengorbanan, kesetiaan, penghambaan kepada Allah, dan sebagainya. Dimensi ini membawa manusia kepada suatu realitas mengaktualkan posisinya sebagai ‘abid (hamba) dan khalifah menuju kepada Yang Maha Sempurna. Dengan memenuhi kebutuhan hidup manusia berdasarkan pada kedua dimensi tersebut sesuai dengan petunjuk Ilahi, maka manusia akan menemukan hakikat kemanusiaannya.  

Menurut Al-Qur`an, manusia terdiri dari jasmani dan rohani, diciptakan sebagai khalifah dan untuk mengabdi kepada Allah. Dalam Al- Qur`an ada tiga hakekat manusia ; Basyar, bahwa manusia adalah makhluk biologis, Al- Insan, bahwa manusia adalah khalifah atau pemikul amanah, Al-Nas, bahwa manusia adalah makhluk sosial.  

Sekian dari penulis VERY SIMPLE GAESS

Tuesday 4 July 2023

Taqwa vs Fujur (membuat tabel skor harian)

Bismillahirrahmanirrahim

Manusia diciptakan Allah dengan lengkap segala kelebihan yang dimiliki. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia di antara makhluk lainnya karena dilengkapi dengan kelebihan fisik, akal dan nafsu.

Roh yang ditiup kan ke Janin adalah sumber-sumber dari segala kebaikan (Taqwa), pada saat manusia tsb hadir ke muka bumi, maka manusia tersebut sudah menjadi Taqwa (ber Iman hanya kepada Allah). Adapun katalis dari Taqwa (bermakna kebaikan dalam diri manusia) adalah Fujur (sifat-sifat buruk yang terpendam di dalam diri).

QS Asy-Syams: 8-10, “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan merugilah orang yang mengotorinya.”

Allah mengilhamkan kepada manusia sifat buruk (fujur) bukanlah bermaksud ingin mencelakakan manusia. Justru sifat fujur itu diciptakan untuk memaksimalkan sifat takwa manusia sehingga ia bisa menjadi pribadi yang mulia dengan takwanya. Karenanya, keberadaan sifat fujur akan mendorong manusia untuk tazkiyat al-nafs atau menyucikan jiwa. Terkait konsep tentang penyucian jiwa, hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT melalui QS Al A’ala:14, “Qad aflaha man tazakka.”

“Pensucian jiwa itu merupakan pilar kedua dalam al-Quran setelah membenarkan akidah kita. Jadi makna tazkiyat al-nafs secara konseptual berarti meyucikan jiwa (harta - zakat)

Selain dengan harta, penyucian jiwa juga dapat dilakukan dengan pembersihan diri dari sifat kebuasan, kebinatangan, dan setan untuk kemudian mengisi dengan sifat-sifat terpuji, yaitu dengan menghadirkan kebaikan-kebaikan di dalam pikiran, hati, dan perbuatan kita sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT.

Akhlakul Mazmumah (akhlak tercela) ini adalah kebalikan dari Akhlakul Mahmudah (akhlak yang terpuji).

Adapun Akhlak tercela sbb :

Munafik

Takabbur

Tamak

Riya

Dengki

Kikir

Bakhil

Dendam

Khianat

Ujub

Sombong

Fitnah

Ghibah

Putus Asa

Boros

Serakah

Merusak dan mencemari alam.

Jorok

Menghasut

dll

Adapun Akhlak terpuji sbb :

Taqwa

Pemaaf

Syukur

Pemalu

Benar

Jujur

Sabar

Rendah hati

Hemat

Suka menolong

Dermawan

dll

Disini penulis ingin membuat Tabel skor harian, agar supaya kegiatan sehari hari kita bisa ketahuan apa yg kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Apakah yang memenangkan setiap pertandingan harian AKHLAK TERCELA atau AKHLAK TERPUJI.

Dan hasil SKOR tersebut hanya diri kita dan Allah yang mengetahui

Hayukkk lakukan secepat mungkin untuk membuat TABEL SKOR tersebut.

Sekian dari Penulis

Nabi Muhammad SAW dari bangun tidur sampai tidur lagi

Berikut kegiatan Nabi Muhammad SAW dari bangun tidur sampai tidur lagi yang perlu diteladani umat Islam. Kegiatan Nabi Muhammad saat Bangun Tidur :

1. Membaca Doa Bangun Tidur Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu membaca doa dalam beraktivitas termasuk setelah bangun tidur. Membaca doa bangun tidur selain merupakan bentuk rasa syukur hamba kepada Allah SWT yang masih diberi kenikmatan hidup.

Berikut doa bangun tidur yang diajarkan Rasulullah SAW: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ Alhamdulillahilladzii akhyaana ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali.

2. Berwudlu

3. Sholat Subuh Berjamaah

4. Membaca Dzikir Pagi Hari Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan dzikir di pagi dan petang hari sebanyak tiga kali.

Dzikir dan doa tersebut diamini 70.000 malaikat yang memohonkan ampun kepada Allah SWT. Bacaan Dzikir Pagi Hari أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ '

Auzdubillahis samii'il 'aliimi minasy syaithoonir rojiimi

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.

5. Membaca Doa Pagi Hari Rasulullah SAW senantiasa membaca doa pagi hari. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaha Illa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika, wawa'dika mas tatho'tu, a'dzubika min syarri maa shona'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abu u bidzanbi faghfirli. Fainnahu laa yaghfiru dzunuuba Illa anta.

Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."

6. Tadabbur Al Quran Rasulullah SAW selalu membaca Al Quran baik di pagi hari, sore maupun malam hari.

7. Sholat Dhuha Rasulullah SAW sering mengerjakan sholat dhuha. Imam Muslim meriwayatkan: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ.

"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya." (HR. Muslim). Nabi SAW bahkan mewasiatkannya kepada umatnya untuk mengerjakan sholat sunnah tersebut: عَنْ أَبِي هُرَيرَة t قَالَ : أَوْصَانيِ خَليِليِ بِثَلاَثٍ: صِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَي الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ Dari Abu Hurairah ra berkata: “Rasulullah saw berwasiat kepadaku untuk mengerjakan tiga hal: puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Muttaqun 'alaihi).

8. Membantu Istri Dalam kegiatan sehari-hari, Nabi Muhammad SAW juga membantu istri dengan melakukan pekerjaan rumah tangga. Rasulullah SAW tidak segan melayani diri sendiri atau membantu tugas istri, pekerjaan domestik rumah tangga yang biasanya selalu dilakukan perempuan.

Dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah ra disebutkan: Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu salat, beliau berdiri dan segera menuju salat.” (HR. Bukhari)

9. Melaksanakan Sholat Dzuhur Berjamaah Ketika adzan berkumandang,

Rasulullah SAW bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendengar azan namun tidak mendatanginya untuk shalat, maka tidak ada shalat baginya. Kecuali bagi orang yang uzur." (HR Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthuni 1/420, Ibnu Hibban 2064, Al-Hakim 1/245 dan sanadnya shahih).

10. Tidur Siang Tidur siang atau power nap sudah dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam. Hal tersebut tercantum dalam hadis Nabi Shalallahu’alaihi wasallam, “Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69). Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu tidur siang. Ada yang mengatakan sebelum waktu dzuhur, ada juga yang berpendapat setelah memasuki waktu dzuhur. Namun, batas waktu yang dianjurkan tidak lebih dari 20 menit, dan tidak boleh memasuki waktu Ashar, karena tidur pada waktu setelah salat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang mengalami linglung bahkan gangguan jiwa.

11. Bersilaturahmi ke Tetangga Nabi Muhammad SAW sering mengunjungi atau bersilaturahmi kepada tetangga dan sahabat-sahabatnya. Nabi SAW bahkan kerap berkunjung ke orang-orang Yahudi dan Nasrani. Hal itu merupakan sikap toleransi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.

12. Menjenguk Orang Sakit Nabi SAW juga menghormati dan memuliakan para tetangganya Jika ada di antara mereka yang sakit, Nabi SAW menjenguknya.

13. Bersedekah Nabi Muhammad SAW juga selalu memberikan sedekah kepada orang yang tidak mampu. Tidak hanya kepada orang Muslim, Nabi SAW juga pernah mengeluarkan sedekah kepada keluarga orang Yahudi.

14. Sholat Ashar Atas kejadian tersebut, Ibnul Qayyim memberikan sebuah komentar yang mengandung muatan fikih. Dia menulis, "Ahli Kitab boleh memasuki masjid dan melaksanakan salat di masjid di hadapan umat Islam, dengan syarat hal tersebut dilakukan jika ada sesuatu sebab dan tidak menjadi kebiasaan.”

15. Mengajarkan Ilmu Rasulullah SAW mempunyai halaqah atau majelis taklim untuk mengajarkan ilmu agama dan hadits kepada umatnya di Masjid Nabawi.

Kegiatan Nabi Sebelum Tidur kembali Ada beberapa kegiatan Nabi Muhammad SAW sebelum tidur yang perlu dicontoh Muslim

1. Berwudhu sebelum tidur Mengutip dari buku yang bertajuk Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, berwudhu merupakan salah satu amalan sunnah yang dicontohkan Rasul sebelum tidur. Hal ini didasarkan dari hadits Al Bara bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ Artinya: "Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu," (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Imam Nawawi, ulama dari Damaskus menjelaskan alasan berwudhu sebelum tidur dalam kitabnya yang berjudul al-Adzkar agar tidur tetap dalam keadaan suci dari hadas. Sebab kematian dapat menghampiri kita kapan saja, termasuk saat tidur. "Jika memiliki wudhu, maka wudhu tersebut sudah cukup. Karena yang penting adalah tidur dalam keadaan suci dari hadas, khawatir ia wafat pada malam tersebut. Agar mimpinya lebih benar dan tidak dipermainkan setan saat tidurnya dan tidak ditakut-takuti padanya," bunyi tulisan dari Imam Nawawi.

2. Mengibas kasur sebelum tidur di atasnya Bagi orang yang hendak tidur, disunnahkan untuk mengibas kasur dengan bagian dalam sarungnya tiga kali dan membaca basmalah. Hal ini berdasarkan pada haits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian mengucapkan : بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى Latin : Bismika rabbi wadha'tu janbii Artinya: "Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku," (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).

3. Membaca Doa Sebelum Tidur Amalan sebelum tidur selanjutnya adalah membaca doa sebelum tidur, yaitu 'Bismika allahumma amuutu wa ahya'. Sebab keadaan tidur merupakan keadaan antara sadar dan tidak sadar. Sebagaimana dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata : كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ Artinya: "Apabila nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan doa: 'Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, Beliau mengucapkan: "Alhamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)." (HR. Bukhari no. 6324).

4. Membaca ayat kursi sebelum tidur Keutamaan membaca ayat kursi sebelum tidur yakni, Allah melindungi kita dari gangguan setan hingga pagi harinya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW membenarkan perkataan berikut ini : فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ Artinya: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi," (HR. Bukhari).

5. Membaca surat pendek sebelum tidur Amalan sebelum tidur Rasulullah adalah membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas. Ketiga surat ini tak pernah lupa diucapkan oleh Rasulullah sebelum tidur. Dari Aisyah RA berkata : كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ Artinya: "Rasulullah SAW apabila hendak beranjak ketempat tidurnya setiap malam, Beliau menyatukan kedua telapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan membacakan keduanya surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian beliau mengusap dengan keduanya bagian mana saja semampunya. Beliau memulainya dari atas kepala dan wajahnya serta bagian belakang dari badannya. Beliau melakukan perkara itu tiga kali." (HR. Muslim).

6. Menyegerakan tidur setelah salat isya Amalan selanjutnya adalah mengenai waktu tidur yang tidak terlalu malam atau pun tidak terlalu cepat. Diriwayatkan dari Abi Barzah, ia berkata : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya." (HR. Bukhari). Nah itu dia amalan yang dianjurkan rasulullah sebelum tidur ya. Sebaiknya sebagai umat Islam kita juga menerapkannya ya.

7. Shalat Malam Di dalam banyak hadits dari Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Nabi SAW melakukan shalat tahajudnya sesu­dah tidur.

Sebagian ulama berpendapat bahwa mengerjakan shalat tahajud sebagai ibadah tambahan khusus bagi Nabi SAW, mengingat semua dosa Nabi SAW telah diampuni, baik yang terdahulu maupun yang kemudian. Sedangkan bagi umatnya shalat sunat itu dapat menghapuskan dosa-dosanya. Mengenai keutamaan doa setelah sholat tahajud disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.

Karena itulah, Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menghidupkan malam hari dengan salat sunat tahajud. Makna tahajud ialah salat yang dikerjakan sesudah tidur.

Penulis

Management Hidup Ala Rasulullah

Allah telah memberikan kita waktu setiap hari sama setiap makhluk hidup yakni, 24 jam sehari, 169 jam seminggu, 672 jam sebulan dan seterusnya. Apakah kita ingin menggunakan waktu yang dimilikinya sebaik mungkin sehingga mendapatkan manfaat dari waktunya atau digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga kita akan merasakan faedahnya di waktu yang akan datang.

Ada enam poin manajemen waktu ala Rasulullah yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua :

1. Shalat Fardu Sebagai Pola Disiplin

Rasulullah SAW menjadikan shalat fardu sebagai cara membentuk pola kedisiplinan dan pola ritme hidup. Mulailah dengan memanajemen waktu shalat fardu tepat waktu.

2. Pola Berfikir Investasi

Pola berfikir investasi adalah kamu haruslah memiliki pola pikir jangka panjang, berfikir setiap hal yang kamu lakukan sekarang akan berdampak apa untuk dirimu dan orang laing kedepan nya. Jangan membiasakan untuk berfikir instan (selain darurat) karena hal tersebut akan menmbuat kita malas untuk menjalani proses setiap hidup dan kehidupan.

Pola berfikir investasi seperti inilah yang diterapkan oleh Rasulullah SAW sehingga islam mengalami kejayaan hingga saat ini.

3. Terus Produktif Dan Jangan Biarkan Waktu Terbuang Percuma.

Islam sangat menjunjung tinggi waktu dan mengutamakan nila-nilai produktif didalamnya. Baik produktifitas dalam beribadah maupun produktifitas dalam mencari rezeki yang halal dan bermanfaat.

Berikut Allah SWT berfirman untuk selalu produktif dalam Al-Qur’an:

“Maka Apabila Kamu telah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh- sungguh urusan yang lain.”

(surat Al-Insyirah: 7)

Gunakan Kesempatan Sebaik Mungkin Yang dimaksud dengan menggunakan kesempatan sebaik mungkin disini adalah bagaimaan kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah diberikan Allah kepada kita dengan sebaik mungkin. Seperti menghafal Al-Qur’an ataupun menghasilkan karya -karya seperti menulis dan membaca buku.

Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah SAW, pernah menasehati seseorang dengan hadist sebagai berikut:

“Manfaatkanlah Lima Perkara Sebelum Lima Perkara”

Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu Hidupmu sebelum datang matimu.

6. Jauhi Sikap Menunda-Nunda

Salah satu hal yang dibenci Allah dan Rasulnya dalah kebiasaan menunda-nunda, maka jangan suka menunda-nunda suatu pekerjaan apalagi itu adalah suatu kebaikan seperti shadaqah dan beribadah kepada Allah SWT. Ditakutkan jika terlalu sering menunda pekerjaan itu akan menjadi suatu kebiasaan buruk yang akan mendatangkan penyesalan esok hari nantinya.

7. Rutin Melakukan Evaluasi

Rasulullah SAW selalu menerapkan evaluasi dalam manajemen waktunya, karena sebagus apapun kita telah menjalankan rencana yang telah kita buat sebelumnya kadang tanpa sadar kita telah mengerjakan suatu kesalahan, nah di sinilah Evaluasi itu bekerja untuk mengingatkan kita agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi esok hari.

Penulis

Thursday 12 October 2017

Doa Memohon Anak yang Sholeh dan Sholehah

Anak soleh dan salihah merupakan predikat yang pasti dinanti-nanti oleh para orang tua yang menginginkan amalan tidak terputus walau jiwa sudah berpisah dari raga kelak. Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah saw. telah bersabda, “Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus, kecuali dari tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang berdoa kepadanya,” (H.R. Muslim).

Indah bukan? Tapi, apakah anak kita ada jaminan menjadi soleh? Sayangnya, tidak ada.

Hebatnya Kekuatan Doa

Rasulullah shallallahu’alaih wa sallam bersabda, “Tidak ada yang dapat menolak taqdir (ketentuan) Allah ta’aala selain do’a. Dan Tidak ada yang dapat menambah (memperpanjang) umur seseorang selain (perbuatan) baik,” (H.R. Tirmidzi 2065).

Betapa hebat sebuah doa bahkan bisa menolak ketentuan yang sudah Allah Swt. tetapkan. Anggaplah anak kita (insya Allah) memang yang terbaik, tapi kita tak pernah tahu takdir Allah apa yang Dia tentukan kepada anak kita. Bisa takdir yang baik, bisa yang buruk. Doa kitalah yang akan membentenginya dari takdir yang buruk. Doa kitalah yang akan menjadikan anak kita menjadi anak terbaik di dunia dan akhirat.

Kajian tentang doa tentunya sangat luas dan banyak, tapi cukuplah kita dengan jaminan Allah Swt. dan sabda Rasullulah saw. berikut,

“Dan Tuhanmu berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu…,'” (Q.S. al-Mu’min: 60).

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar), dan doa orang yang dizalimi,” (H.R. Abu Daud no. 1536).

Jadi, berhatilah-hatilah dan perhatikanlah kata-kata yang akan keluar dari mulut kita kepada anak. Doa (kata-kata) apa pun menjadi mustajab, ayo kita mulai doakan anak kita menjadi anak soleh mulai sekarang.

Mendapatkan anak soleh dan salihah adalah harapan setiap orang tua.

Berikut merupakan doa-doa yang tersebut dalam Alquran dan juga hadis yang berkaitan dengan permintaan dikaruniai anak/keturunan yang soleh dan salihah.

1. Doa Nabi Ibrahim a.s. Meminta Anak Soleh

“Robbi hablii minash shoolihiin.”

“Ya Rabbku, anugrahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-orang yang saleh,” (Q.S. Ash-Shaffaat: 100).

2. Doa Nabi Dzakariya a.s. Meminta Anak yang Baik

“Robbi hab lii min ladunka dzurriyyatan thoyyibatan, innaka samii’ud du’aa.”

“Ya Rabbku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa,” (Q.S. Ali Imron: 38).

3. Doa Meminta Kebaikan pada Anak dan Istri

Meminta kebaikan atas istri dan anak.

“Robbanaa hab lanaa min azwajinaa wa dzurriyatinaa qurrota a’yun waj’alnaa lil muttaqiina imaamaa.”

“Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami, istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa,” (Q.S. al-Furqon: 74).

Allah Swt. sudah mengajarkan doa-doa tersebut di dalam Alquran, kitab suci-Nya. Tak perlu kita bingung atau masih mencari-cari cara bagaimana menjadikan anak soleh. Allah Swt.-lah yang menjadikan anak kita soleh, maka banyak-banyaklah berdoa kepada-Nya.

Sahabat Yusuf bisa mendoa doa-doa tersebut di atas di waktu-waktu yang sudah disiapkan Allah Swt. dijamin kemakbulannya pula, seperti sesudah salat fardhu, ketika sujud, jeda antara adzan dan iqamah, dan waktu-waktu mustajab lainnya. Berdoalan untuk mendapatkan anak soleh diwaktu yang mustajab tersebut.

Monday 7 November 2016

BerNegara Dan BerBangsa dgn NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

BerNegara Dan BerBangsa dgn NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA

Test Case GEOSTRATEGI INDONESIA (Ketahanan Nasional)

Dengan ada nya Demo Bela Islam part#2 banyak hikmah yg bisa kita pertik antara lain , sekarang dan akan datang semua umat Muslim membaca AlQuran hampir seluruh Indonesia dan umumnya seluruh dunia, khususnya buat Muslim akan kembali ke AlQuran tuk pedoman hidup dan kehidupan dgn segala pernak-pernik nya, yg kontra mereka pun akan mencari-cari dalam AlQuran tuk mementahkan Surah Al Maidah ayat 51 (Alhamdulillah sampe detik ini mereka tidak menemukan dikarenakan AlQuran adalah Kalam Allah yg benar2 Sempurna dan merupakan revisi dari kitab2 sebelumnya)

Konflik lokal adalah bagian dari konflik global. Ini hanya asumsi bukan teori tapi kerap kali terbukti di dunia (Geo) politik global. Artinya, konflik lokal tidak berdiri tunggal namun ada "invisible hand" me-remote dari kejauhan. Sering terjadi, konflik hanya dijadikan "pintu pembuka" bagi agenda lain yang lebih besar dan strategis, atau cuma test case terhadap geostrategi sebuah negara.

Dan agaknya, saat ini, mata global (asing) tertuju pada aksi 4 Nopember di Jakarta. Apakah dikira tidak ada campur tangan asing? Indonesia, terlalu konyol jika dianggap angin lalu. Faktor demografi, sumber daya alam melimpah, pasar yang tidak pernah kenyang, geoposisi silang, lintasan SLOC, dll membuat mata dunia tertuju Indonesia.

Secara geopolitik, 4 Nopember adalah Uji Geostrategi (Ketahanan Nasional) bagi bangsa ini. Setidaknya, negara-negara kolonial mulai paham, baru disentuh soal akidah saja gelombang persatuan dan kesatuan seperti air bah, tak terbendung, padahal sebelumnya terpecah-pecah. Apalagi jika dicaplok satu wilayahnya? Niscaya akan lebih dahsyat lagi karena nir-SARA. Mungkin segenap tumpah darah Indonesia "satu suara".

Dan hari ini, dunia kian paham, bahwa menguasai Indonesia ternyata tak boleh dilakukan secara hard power sebagaimana mereka menguasai kawasan Timur Tengah dll. Bakal gagal total. Ya. Mencaplok Indonesia, mutlak harus secara smart power atau melalui tata asimetris (Nirmiliter). Kira-kira begitulah analisa di benak para pemilik hajat.

NKRI=HARGAMATI