Tuesday, 4 July 2023
Taqwa vs Fujur (membuat tabel skor harian)
Bismillahirrahmanirrahim
Manusia diciptakan Allah dengan lengkap segala kelebihan yang dimiliki. Allah menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling mulia di antara makhluk lainnya karena dilengkapi dengan kelebihan fisik, akal dan nafsu.
Roh yang ditiup kan ke Janin adalah sumber-sumber dari segala kebaikan (Taqwa), pada saat manusia tsb hadir ke muka bumi, maka manusia tersebut sudah menjadi Taqwa (ber Iman hanya kepada Allah). Adapun katalis dari Taqwa (bermakna kebaikan dalam diri manusia) adalah Fujur (sifat-sifat buruk yang terpendam di dalam diri).
QS Asy-Syams: 8-10, “Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya, sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu, dan merugilah orang yang mengotorinya.”
Allah mengilhamkan kepada manusia sifat buruk (fujur) bukanlah bermaksud ingin mencelakakan manusia. Justru sifat fujur itu diciptakan untuk memaksimalkan sifat takwa manusia sehingga ia bisa menjadi pribadi yang mulia dengan takwanya. Karenanya, keberadaan sifat fujur akan mendorong manusia untuk tazkiyat al-nafs atau menyucikan jiwa. Terkait konsep tentang penyucian jiwa, hal ini telah difirmankan oleh Allah SWT melalui QS Al A’ala:14, “Qad aflaha man tazakka.”
“Pensucian jiwa itu merupakan pilar kedua dalam al-Quran setelah membenarkan akidah kita. Jadi makna tazkiyat al-nafs secara konseptual berarti meyucikan jiwa (harta - zakat)
Selain dengan harta, penyucian jiwa juga dapat dilakukan dengan pembersihan diri dari sifat kebuasan, kebinatangan, dan setan untuk kemudian mengisi dengan sifat-sifat terpuji, yaitu dengan menghadirkan kebaikan-kebaikan di dalam pikiran, hati, dan perbuatan kita sesuai dengan yang dikehendaki Allah SWT.
Akhlakul Mazmumah (akhlak tercela) ini adalah kebalikan dari Akhlakul Mahmudah (akhlak yang terpuji).
Adapun Akhlak tercela sbb :
Munafik
Takabbur
Tamak
Riya
Dengki
Kikir
Bakhil
Dendam
Khianat
Ujub
Sombong
Fitnah
Ghibah
Putus Asa
Boros
Serakah
Merusak dan mencemari alam.
Jorok
Menghasut
dll
Adapun Akhlak terpuji sbb :
Taqwa
Pemaaf
Syukur
Pemalu
Benar
Jujur
Sabar
Rendah hati
Hemat
Suka menolong
Dermawan
dll
Disini penulis ingin membuat Tabel skor harian, agar supaya kegiatan sehari hari kita bisa ketahuan apa yg kita lakukan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Apakah yang memenangkan setiap pertandingan harian AKHLAK TERCELA atau AKHLAK TERPUJI.
Dan hasil SKOR tersebut hanya diri kita dan Allah yang mengetahui
Hayukkk lakukan secepat mungkin untuk membuat TABEL SKOR tersebut.
Sekian dari Penulis
Nabi Muhammad SAW dari bangun tidur sampai tidur lagi
1. Membaca Doa Bangun Tidur Rasulullah SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu membaca doa dalam beraktivitas termasuk setelah bangun tidur. Membaca doa bangun tidur selain merupakan bentuk rasa syukur hamba kepada Allah SWT yang masih diberi kenikmatan hidup.
Berikut doa bangun tidur yang diajarkan Rasulullah SAW: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ Alhamdulillahilladzii akhyaana ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.
Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali.
2. Berwudlu
3. Sholat Subuh Berjamaah
4. Membaca Dzikir Pagi Hari Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu memanjatkan dzikir di pagi dan petang hari sebanyak tiga kali.
Dzikir dan doa tersebut diamini 70.000 malaikat yang memohonkan ampun kepada Allah SWT. Bacaan Dzikir Pagi Hari أَعُوذُ بِاللَّهِ السَّمِيعِ الْعَلِيمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ '
Auzdubillahis samii'il 'aliimi minasy syaithoonir rojiimi
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk". Dzikir dan doa tersebut dibaca tiga kali.
5. Membaca Doa Pagi Hari Rasulullah SAW senantiasa membaca doa pagi hari. اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ. وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ. فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ
Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaha Illa anta khalaqtanii wa ana 'abduka wa ana 'ala 'ahdika, wawa'dika mas tatho'tu, a'dzubika min syarri maa shona'tu, abuu ulaka bini'matika 'alayya wa abu u bidzanbi faghfirli. Fainnahu laa yaghfiru dzunuuba Illa anta.
Artinya: "Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu semampuku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmatMu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa-dosa selain Engkau."
6. Tadabbur Al Quran Rasulullah SAW selalu membaca Al Quran baik di pagi hari, sore maupun malam hari.
7. Sholat Dhuha Rasulullah SAW sering mengerjakan sholat dhuha. Imam Muslim meriwayatkan: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ.
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya." (HR. Muslim). Nabi SAW bahkan mewasiatkannya kepada umatnya untuk mengerjakan sholat sunnah tersebut: عَنْ أَبِي هُرَيرَة t قَالَ : أَوْصَانيِ خَليِليِ بِثَلاَثٍ: صِيَامُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَي الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ Dari Abu Hurairah ra berkata: “Rasulullah saw berwasiat kepadaku untuk mengerjakan tiga hal: puasa tiga hari tiap bulan, dua rakaat shalat dhuha, dan shalat witir sebelum tidur. (HR. Muttaqun 'alaihi).
8. Membantu Istri Dalam kegiatan sehari-hari, Nabi Muhammad SAW juga membantu istri dengan melakukan pekerjaan rumah tangga. Rasulullah SAW tidak segan melayani diri sendiri atau membantu tugas istri, pekerjaan domestik rumah tangga yang biasanya selalu dilakukan perempuan.
Dalam hadits yang diriwayatkan Siti Aisyah ra disebutkan: Dari Al-Aswad, ia bertanya pada ‘Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika berada di tengah keluarganya?” ‘Aisyah menjawab, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa membantu pekerjaan keluarganya di rumah. Jika telah tiba waktu salat, beliau berdiri dan segera menuju salat.” (HR. Bukhari)
9. Melaksanakan Sholat Dzuhur Berjamaah Ketika adzan berkumandang,
Rasulullah SAW bergegas ke masjid untuk melaksanakan sholat dzuhur berjamaah. Dari Ibni Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang mendengar azan namun tidak mendatanginya untuk shalat, maka tidak ada shalat baginya. Kecuali bagi orang yang uzur." (HR Ibnu Majah 793, Ad-Daruquthuni 1/420, Ibnu Hibban 2064, Al-Hakim 1/245 dan sanadnya shahih).
10. Tidur Siang Tidur siang atau power nap sudah dianjurkan oleh Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam. Hal tersebut tercantum dalam hadis Nabi Shalallahu’alaihi wasallam, “Tidurlah qailulah (tidur siang) karena setan tidaklah mengambil tidur siang.” (HR Abu Nu’aim dalam Ath-Thibb 1: 12; Akhbar Ashbahan, 1: 195, 353; 2: 69). Para ulama berbeda pendapat mengenai waktu tidur siang. Ada yang mengatakan sebelum waktu dzuhur, ada juga yang berpendapat setelah memasuki waktu dzuhur. Namun, batas waktu yang dianjurkan tidak lebih dari 20 menit, dan tidak boleh memasuki waktu Ashar, karena tidur pada waktu setelah salat Ashar dan Maghrib bisa menyebabkan seseorang mengalami linglung bahkan gangguan jiwa.
11. Bersilaturahmi ke Tetangga Nabi Muhammad SAW sering mengunjungi atau bersilaturahmi kepada tetangga dan sahabat-sahabatnya. Nabi SAW bahkan kerap berkunjung ke orang-orang Yahudi dan Nasrani. Hal itu merupakan sikap toleransi yang diajarkan Nabi Muhammad SAW.
12. Menjenguk Orang Sakit Nabi SAW juga menghormati dan memuliakan para tetangganya Jika ada di antara mereka yang sakit, Nabi SAW menjenguknya.
13. Bersedekah Nabi Muhammad SAW juga selalu memberikan sedekah kepada orang yang tidak mampu. Tidak hanya kepada orang Muslim, Nabi SAW juga pernah mengeluarkan sedekah kepada keluarga orang Yahudi.
14. Sholat Ashar Atas kejadian tersebut, Ibnul Qayyim memberikan sebuah komentar yang mengandung muatan fikih. Dia menulis, "Ahli Kitab boleh memasuki masjid dan melaksanakan salat di masjid di hadapan umat Islam, dengan syarat hal tersebut dilakukan jika ada sesuatu sebab dan tidak menjadi kebiasaan.”
15. Mengajarkan Ilmu Rasulullah SAW mempunyai halaqah atau majelis taklim untuk mengajarkan ilmu agama dan hadits kepada umatnya di Masjid Nabawi.
Kegiatan Nabi Sebelum Tidur kembali Ada beberapa kegiatan Nabi Muhammad SAW sebelum tidur yang perlu dicontoh Muslim
1. Berwudhu sebelum tidur Mengutip dari buku yang bertajuk Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, berwudhu merupakan salah satu amalan sunnah yang dicontohkan Rasul sebelum tidur. Hal ini didasarkan dari hadits Al Bara bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ Artinya: "Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu," (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710). Imam Nawawi, ulama dari Damaskus menjelaskan alasan berwudhu sebelum tidur dalam kitabnya yang berjudul al-Adzkar agar tidur tetap dalam keadaan suci dari hadas. Sebab kematian dapat menghampiri kita kapan saja, termasuk saat tidur. "Jika memiliki wudhu, maka wudhu tersebut sudah cukup. Karena yang penting adalah tidur dalam keadaan suci dari hadas, khawatir ia wafat pada malam tersebut. Agar mimpinya lebih benar dan tidak dipermainkan setan saat tidurnya dan tidak ditakut-takuti padanya," bunyi tulisan dari Imam Nawawi.
2. Mengibas kasur sebelum tidur di atasnya Bagi orang yang hendak tidur, disunnahkan untuk mengibas kasur dengan bagian dalam sarungnya tiga kali dan membaca basmalah. Hal ini berdasarkan pada haits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian mengucapkan : بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى Latin : Bismika rabbi wadha'tu janbii Artinya: "Dengan nama-Mu Wahai Tuhanku, aku baringkan punggungku," (HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
3. Membaca Doa Sebelum Tidur Amalan sebelum tidur selanjutnya adalah membaca doa sebelum tidur, yaitu 'Bismika allahumma amuutu wa ahya'. Sebab keadaan tidur merupakan keadaan antara sadar dan tidak sadar. Sebagaimana dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah, ia berkata : كَانَ النَّبِىُّ - صلى الله عليه وسلم - إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ Artinya: "Apabila nabi shallallahu 'alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan doa: 'Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).' Dan apabila bangun tidur, Beliau mengucapkan: "Alhamdulillahilladzii ahyaana ba'da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali)." (HR. Bukhari no. 6324).
4. Membaca ayat kursi sebelum tidur Keutamaan membaca ayat kursi sebelum tidur yakni, Allah melindungi kita dari gangguan setan hingga pagi harinya. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW membenarkan perkataan berikut ini : فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ Artinya: "Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta'ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi," (HR. Bukhari).
5. Membaca surat pendek sebelum tidur Amalan sebelum tidur Rasulullah adalah membaca surat pendek seperti Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas. Ketiga surat ini tak pernah lupa diucapkan oleh Rasulullah sebelum tidur. Dari Aisyah RA berkata : كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ Artinya: "Rasulullah SAW apabila hendak beranjak ketempat tidurnya setiap malam, Beliau menyatukan kedua telapak tangannya lalu meniupkan keduanya dan membacakan keduanya surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Naas. Kemudian beliau mengusap dengan keduanya bagian mana saja semampunya. Beliau memulainya dari atas kepala dan wajahnya serta bagian belakang dari badannya. Beliau melakukan perkara itu tiga kali." (HR. Muslim).
6. Menyegerakan tidur setelah salat isya Amalan selanjutnya adalah mengenai waktu tidur yang tidak terlalu malam atau pun tidak terlalu cepat. Diriwayatkan dari Abi Barzah, ia berkata : أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat 'Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya." (HR. Bukhari). Nah itu dia amalan yang dianjurkan rasulullah sebelum tidur ya. Sebaiknya sebagai umat Islam kita juga menerapkannya ya.
7. Shalat Malam Di dalam banyak hadits dari Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa Nabi SAW melakukan shalat tahajudnya sesudah tidur.
Sebagian ulama berpendapat bahwa mengerjakan shalat tahajud sebagai ibadah tambahan khusus bagi Nabi SAW, mengingat semua dosa Nabi SAW telah diampuni, baik yang terdahulu maupun yang kemudian. Sedangkan bagi umatnya shalat sunat itu dapat menghapuskan dosa-dosanya. Mengenai keutamaan doa setelah sholat tahajud disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Abu Umamah bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: عَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ قَالَ جَوْفَ اللَّيْلِ الْآخِرِ وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ الْمَكْتُوبَاتِ Dari Abu Umamah ia berkata; Rasulullah shallallahu wa`alaihi wa sallam ditanya; wahai Rasulullah, doa apakah yang paling di dengar? Beliau berkata: "Doa di tengah malam terakhir, serta setelah shalat-shalat wajib." (HR. Tirmidzi) [No. 3499 Maktabatu Al Ma`arif Riyadh] Hasan.
Karena itulah, Allah SWT memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk menghidupkan malam hari dengan salat sunat tahajud. Makna tahajud ialah salat yang dikerjakan sesudah tidur.
Penulis
Management Hidup Ala Rasulullah
Allah telah memberikan kita waktu setiap hari sama setiap makhluk hidup yakni, 24 jam sehari, 169 jam seminggu, 672 jam sebulan dan seterusnya. Apakah kita ingin menggunakan waktu yang dimilikinya sebaik mungkin sehingga mendapatkan manfaat dari waktunya atau digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat sehingga kita akan merasakan faedahnya di waktu yang akan datang.
Ada enam poin manajemen waktu ala Rasulullah yang mungkin dapat bermanfaat bagi kita semua :
1. Shalat Fardu Sebagai Pola Disiplin
Rasulullah SAW menjadikan shalat fardu sebagai cara membentuk pola kedisiplinan dan pola ritme hidup. Mulailah dengan memanajemen waktu shalat fardu tepat waktu.
2. Pola Berfikir Investasi
Pola berfikir investasi adalah kamu haruslah memiliki pola pikir jangka panjang, berfikir setiap hal yang kamu lakukan sekarang akan berdampak apa untuk dirimu dan orang laing kedepan nya. Jangan membiasakan untuk berfikir instan (selain darurat) karena hal tersebut akan menmbuat kita malas untuk menjalani proses setiap hidup dan kehidupan.
Pola berfikir investasi seperti inilah yang diterapkan oleh Rasulullah SAW sehingga islam mengalami kejayaan hingga saat ini.
3. Terus Produktif Dan Jangan Biarkan Waktu Terbuang Percuma.
Islam sangat menjunjung tinggi waktu dan mengutamakan nila-nilai produktif didalamnya. Baik produktifitas dalam beribadah maupun produktifitas dalam mencari rezeki yang halal dan bermanfaat.
Berikut Allah SWT berfirman untuk selalu produktif dalam Al-Qur’an:
“Maka Apabila Kamu telah selesai mengerjakan satu urusan, maka kerjakanlah dengan sungguh- sungguh urusan yang lain.”
(surat Al-Insyirah: 7)
Gunakan Kesempatan Sebaik Mungkin Yang dimaksud dengan menggunakan kesempatan sebaik mungkin disini adalah bagaimaan kita memanfaatkan waktu dan kesempatan yang telah diberikan Allah kepada kita dengan sebaik mungkin. Seperti menghafal Al-Qur’an ataupun menghasilkan karya -karya seperti menulis dan membaca buku.
Dari Ibnu Abbas Ra, Rasulullah SAW, pernah menasehati seseorang dengan hadist sebagai berikut:
“Manfaatkanlah Lima Perkara Sebelum Lima Perkara”
Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu Hidupmu sebelum datang matimu.
6. Jauhi Sikap Menunda-Nunda
Salah satu hal yang dibenci Allah dan Rasulnya dalah kebiasaan menunda-nunda, maka jangan suka menunda-nunda suatu pekerjaan apalagi itu adalah suatu kebaikan seperti shadaqah dan beribadah kepada Allah SWT. Ditakutkan jika terlalu sering menunda pekerjaan itu akan menjadi suatu kebiasaan buruk yang akan mendatangkan penyesalan esok hari nantinya.
7. Rutin Melakukan Evaluasi
Rasulullah SAW selalu menerapkan evaluasi dalam manajemen waktunya, karena sebagus apapun kita telah menjalankan rencana yang telah kita buat sebelumnya kadang tanpa sadar kita telah mengerjakan suatu kesalahan, nah di sinilah Evaluasi itu bekerja untuk mengingatkan kita agar kesalahan yang sama tidak terulang lagi esok hari.
Penulis