Lensa Canon memiliki 2 jenis mounting ( dudukan lensa ), yaitu EF dan
EF-S sementara lensa EF terbagi lagi pada L series dan Non L series.
Lensa EF-S dapat digunakan pada kamera dengan crop factor, namun tidak
dapat digunakan pada kamera full frame ( seperti 5D atau 1Ds ), walau
demikian terdapat adapter untuk menggunakannya pada kamera full frame
yang berdampak pada vignette cukup parah. Bacaan pada lensa, seperti EF
24-85mm f/3.5-4.5 USM memiliki penjabaran sebagai berikut:
EF= jenis mounting lensa
24-85mm= Jarak panjang fokal lensa, berarti lensa ini memiliki kemampuan zoom 24mm ( wide ) sampai 85mm ( normal / semi tele ).
f/3.5-4.5= Lensa ini memiliki bukaan maksimum aperture 3.5 pada jarak fokal 24mm dan bukaan maksimum aperture 4.5 pada jarak 85mm.
USM= Ultra Sonic Motor drive ( penamaan jenis motor auto focus pada lensa canon )
untuk lensa EF 24-70mm f/2.8L USM, huruf
L di belakang menandakan lensa L series, dimana lensa ini merupakan
seri terbaik lensa canon dengan kualitas optik yang lebih prima, dan
ketahanan lebih baik ( dust proof & splash proof, CMIIW ). f/2.8
menunjukan bahwa lensa ini memiliki bukaan maksimun aperture yang fix
baik pada jarak fokal 24mm maupun 70mm. Panjang lensa yang berbeda
secara fisik, sangat relatif, tergantung dari banyaknya elemen optik
yang digunakan. Lensa yang panjang belum tentu menandakan lensa dengan
jarak fokal yang jauh.
Angka aperture yang tertera pada lensa bukan berarti lensa tersebut
hanya mampu memiliki bukaan aperture sesuai tulisan, misal EF 24-85mm
f/3.5-4.5 USM, bukan berarti lensa tersebut hanya mampu memiliki
aperture dari 3.5 sampai 4.5 saja, tatapi itu adalah bukaan maksimum.
Disamping bukaan maksimum, lensa tersebut masih dapat mencapai bukaan
minimum ( rata2 sampai 29 ). Jadi bukaan 5.6, 7.1, 8, 11, dst... masih
dapat dilakukan oleh lensa tersebut.
No comments:
Post a Comment