Laman

Sunday, 16 October 2011

Menikah Menjadikan Umur Lebih Panjang Hingga 17 tahun

Menikah Menjadikan Umur Lebih Panjang Hingga 17 tahun

Menikah Menjadikan Umur Lebih Panjang – Apakah benar menikah memiliki dampak terhadap umur seseorang.

Dari sebuah penelitian, ternyata menikah dapat memperpanjang umur seseorang hingga 17 tahun.

Di “The American Journal Of Epidemiology” menyebutkan, setiap pria lajang memiliki risiko kematian 32 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang menikah. Itu artinya, mereka kemungkinan meninggal 8-17 tahun lebih cepat dari rata-rata pria yang sudah menikah.

Wanita yang lajang, jangan salah sebut, mungkin sedikit lebih beruntung. Mereka memiliki harapan hidup sebanyak 23 persen, atau 7-15 tahun lebih rendah dibandingkan mereka yang telah memiliki pasangan hidup.



Data ini didasarkan pada 90 penelitian yang dilakukan terhadap 500 juta orang dalam kurun waktu 60 tahun terakhir oleh para peneliti dari University of Louisville.

Para lajang yang masih muda punya risiko kematian dini yang lebih tinggi lagi. Risiko kematian untuk mereka yang masih lajang dan berusia 30-39 tahun sebesar 128 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan kisaran umur yang sama. Di sisi lain, para lajang yang sudah berusia 70 tahun hanya memiliki resiko kematian 16 persen lebih tinggi. Mungkin ini disebabkan karena mereka telah “sukses” melalui masa lajang di usia muda.

Penemuan ini mungkin membuat bulu kuduk mereka yang masih lajang saat ini berdiri. Kenapa status pernikahan memiliki efek yang dramatis pada umur panjang?

David Roelfs, seorang asisten professor sosiologi University of Louisville menjelaskan, hal ini terkait dengan berkurangnya tunjangan kesehatan, upah, dan bantuan publik dari pemerintah. “Wanita lajang kini menjadi lebih termarjinalkan secara ekonomi dan kesehatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dan inilah yang menyebabkan mereka memiliki risiko masalah kesehatan lebih tinggi dan kematian dini.”

Pasangan yang sudah menikah dapat menikmati tunjangan bersama yang lebih mampu menyokong hidup. Sementara mereka yang lajang, walau mereka memiliki keluarga dan teman-teman, pada dasarnya tetap memiliki tunjangan hidup yang lebih kecil, tambah Roelfs. Ditambah lagi, keluarga dan teman-temannya itu mungkin menekan mereka supaya segera menikah.

No comments:

Post a Comment